Airlangga Minta Semua Menteri Kerja Keroyokan Bangun KEK Gresik

12 Oktober 2021 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di peresmian Smelter Freeport dan KEK Gresik.  Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di peresmian Smelter Freeport dan KEK Gresik. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendukung keberadaan smelter milik Freeport. Ia pun mengajak semua kementerian untuk berkolaborasi demi mendukung pembangunan smelter dan juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) akan segera memiliki pabrik pemurnian dan pengolahan (smelter) tambang yang berlokasi di KEK Gresik, Jawa Timur. Smelter tersebut resmi dibangun mulai hari ini, Selasa (12/10).
“Keberadaan PTFI sendiri diharapkan akan menjadi daya tarik bagi industri turunan tembaga dan industri lain untuk berinvestasi di KEK Gresik. Tetapi untuk dapat mewujudkannya, tentu saja membutuhkan sinergi dan dukungan dari Kementerian terkait,” ujar Airlangga dalam Groundbreaking Pembangunan Smelter Freeport di Gresik, Selasa (12/10).
Untuk mendukung smelter PTFI, Airlangga pun mengajak Kementerian Perindustrian agar segera menciptakan hilirisasi industri turunan smelter dan Precious Metals Refinery (PMR) sehingga nantinya ada off taker industri dalam negeri.
Adapun kewajiban hilirisasi nilai tambah tembaga merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).
ADVERTISEMENT
Kemudian untuk mendukung KEK Gresik, Airlangga meminta dukungan fasilitas kepada Kementerian ESDM. Dukungan yang dimaksud yaitu terkait penyediaan air, listrik dan gas yang kompetitif di KEK.
Kemudian Airlangga juga meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir segera mendorong BUMN khususnya MIND ID sebagai holding, agar merealisasikan investasi smelter dan PMR di KEK Gresik.
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di peresmian Smelter Freeport dan KEK Gresik. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Kepada Menteri PUPR, Airlangga juga meminta dukungan penyediaan air bersih dan konektivitas jalan tol. Sedangkan kepada Menteri Investasi, Airlangga berharap adanya dukungan perizinan dan pemberian insentif tax holiday dan tax allowance.
“Kepada Bapak Menteri Perhubungan, mohon untuk dapat mendukung KEK Gresik melalui pengembangan Pelabuhan dan konektivitas kereta api,” ujarnya.
Adapun saat ini KEK Gresik terintegrasi langsung dengan pelabuhan laut yang telah diperlebar dan diperpanjang menjadi 1.000 m x 50 m. Pelabuhan laut ini akan dilengkapi dengan beberapa dermaga serta beberapa fasilitas pendukung, dan akan sangat signifikan dalam meminimalkan biaya logistik.
ADVERTISEMENT
Menurut Airlangga, pelabuhan di KEK Gresik berkapasitas hingga 200 ribu DWT. Dengan dermaga yang akan diperdalam menjadi 16 LWS untuk dapat melayani bongkar muat kapal-kapal besar, akan berpotensi menjadikan pelabuhan di KEK Gresik ini sebagai hub strategis di Indonesia.
Seperti diketahui, KEK Gresik yang terletak di Provinsi Jawa Timur ditetapkan pada 28 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2021. KEK ini memilki lahan luas total sebesar 2.167 Ha dengan target nilai investasi dalam 5 tahun pertama sebesar Rp 71 triliun.
Kegiatan utama dari KEK Gresik meliputi Industri Metal (Smelter), Industri Elektronik, Industri Kimia, Industri Energi dan Logistik.