Airlangga Sebut 143 Perusahaan dari 5 Negara Siap Relokasi Investasi ke RI

16 September 2020 10:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airlangga Hartarto (kiri) hadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hartarto (kiri) hadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 membuat perekonomian dunia terpukul. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kondisi tersebut membuat berbagai negara, termasuk investor tidak bisa menggantungkan pasokannya ke satu negara saja.
ADVERTISEMENT
“Pandemi ini telah memberikan pelajaran berharga bagi kita semua bahwa rantai pasok barang tidak dapat terpusat di satu negara karena terlalu berisiko,” kata Airlangga saat sambutan di acara yang digelar HSBC secara virtual, Rabu (16/9).
Airlangga menganggap selama ini banyak negara mengandalkan China sebagai negara importir dan eksportir. Sehingga, ketika China membatasi aktivitas perekonomian seperti lockdown untuk mencegah dampak virus corona membuat negara lain ikut terdampak.
“Kebijakan yang diambil oleh China utuk menekan penyebaran virus COVID menyebabkan global supply chain terguncang hebat, operasi bisnis dalam skala global terhambat dan pendapatan menurun,” ujar Airlangga.
Petugas memindahkan penghalang di depan stasiun kereta api Wuhan yang beroperasi kembali, setelah lockdown dibuka di Wuhan, Hubei. China (28/3). Foto: REUTERS/Aly Song
Kondisi tersebut membuat investor harus berpikir matang untuk menggelontorkan investasinya. Airlangga mengungkapkan hal itu membuat sudah banyak investor yang mulai berpikir pindah tempat. Ia menganggap kondisi itu juga memberikan peluang bagi perekonomian di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kini banyak perusahaan yang mulai merelokasikan industrinya dari China ke negara-negara Asia lain terutama di kawasan Asean. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menggantikan posisi China sebagai tujuan investasi dari hub rantai pasok global baru,” ungkap Airlangga.
Airlangga lalu memaparkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa terdapat setidaknya 143 perusahaan yang berencana relokasi investasi ke Indonesia mulai dari AS, Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, Tiongkok, hingga Jepang. Diprediksi ada potensi penyerapan tenaga kerja sampai ratusan ribu dengan adanya relokasi tersebut.