Akhir April, Bulog Datangkan 21.800 Ton Gula Impor

20 April 2020 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gula pasir Bulog. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gula pasir Bulog. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah masih terus membuka keran impor gula kristal putih untuk konsumsi nasional. Sebanyak 21.800 ton impor gula kristal putih akan tiba di Indonesia pada akhir April 2020 yang dilakukan Perum Bulog.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan, gula yang akan tiba akhir bulan ini merupakan impor tahap pertama dari izin yang diberikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak 50 ribu ton. Sisanya, akan datang akhir Mei.
"Impor gula kristal putih sebanyak 50 ribu ton, yang telah dilakukan tender dengan rencana kedatangan 21.800 ton pada akhir April 2020 dan sisanya 28.200 ton akhir Mei 2020," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (20/4).
Selain gula kristal putih, perusahaan juga bakal mendatangkan impor raw sugar melalui anak usahanya, PT Gendhis Multi Manis (GMM). Tahap pertama, sebanyak 29.750 ton telah tiba awal bulan ini. Sedangkan sisanya, 35 ribu ton sudah ditender dan akan tiba awal Mei 2020.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Bulog, Budi Waseso, meninjau beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3). Foto: Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Sementara di dalam negeri, Bulog juga membeli 15 ribu ton gula di Lampung. Pengadaan gula impor dan membeli dari petani lokal untuk menekan harga gula yang naik di pasar. Stok gula juga sempat langka beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Stok per 17 April 2020, gula 9.675 ton dan masih akan terus pengadaan," kata dia.
Budi mencatat, selain gula, stok daging kerbau Bulog tersisa 97 ton, minyak goreng 1.148 kiloliter, dan tepung terigu 664 ton. Impor daging kerbau sejak Maret dari India terhambat karena negara tersebut memberlakukan pembatasan wilayah sementara (lockdown) hingga 3 Mei 2020.