Akhir Pekan, IHSG Diprediksi Menguat

24 Januari 2020 8:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat hari ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, laju IHSG akan bergerak di level support 6.218 dan level tertinggi 6.270 sepanjang perdagangan hari ini. Kemarin, Kamis (23/1), IHSG ditutup menguat di level 6.249,21.
Menurut Dennies, kemarin IHSG ditutup menguat karena menjelang musim rilis laporan keuangan full year 2019. Namun bursa Asia ditutup kompak melemah diakibatkan kekhawatiran akan penyebaran virus corona.
“IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk doji dan indikator stochastic membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan adanya potensi penguatan dalam jangka pendek,” tulis Dennies dalam risetnya, Jumat (24/1).
Meski demikian, menurut Dennies, sejauh ini masih minim sentimen terutama dari dalam negeri yang mampu mendorong penguatan.
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola pergerakan saat ini menunjukkan IHSG masih betah berada dalam rentang konsolidasi. IHSG sedang membentuk pola akumulasi sebelum melanjutkan kenaikan.
ADVERTISEMENT
Capital inflow yang tercatat secara year to date masih menunjukkan bahwa IHSG menjadi salah satu tujuan investasi dari investor baik dari dalam maupun luar negeri.
“Hari ini peluang kenaikan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Persero (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).