Akibat Pandemi, KAI Rugi Rp 1,6 Triliun Sepanjang 2020

30 Maret 2021 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris Utama PT KAI Said Aqil  Siradj (kanan) berkunjung ke Stasiun Pasar Senen. Foto: Dok. KAI
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama PT KAI Said Aqil Siradj (kanan) berkunjung ke Stasiun Pasar Senen. Foto: Dok. KAI
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 berdampak besar ke operasional PT Kereta Api Indonesia (KAI). Hal tersebut bisa dilihat dari laporan keuangan perseroan sepanjang tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada di idx.co.id, KAI mencatatkan kerugian tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2020 sebesar Rp 1,6 triliun. kumparan sudah menghubungi KAI terkait detail penyebab rugi tersebut. Namun, belum ada respons.
Sementara itu dari segi pendapatan, jumlahnya di tahun 2020 mencapai Rp 18 triliun. Padahal di tahun 2019, jumlah pendapatan KAI mencapai Rp 26 triliun.
Selanjutnya, jumlah beban pokok pendapatan di tahun 2020 sebesar Rp 16 triliun. Jumlah tersebut memang lebih kecil dibanding tahun 2019 sebesar Rp 19 triliun.
Suasana di Gerbong kereta api Daop 1 Jakarta di Stasiun Gambir. Foto: PT KAI Daop 1 Jakarta
Di tengah keadaan tersebut, KAI masih mempunyai aset sebesar Rp 53 triliun di 2020 yang terdiri dari aset lancar Rp 9,1 triliun dan aset tidak lancar Rp 44 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu di tahun 2019 ,aset perseroan berada di angka Rp 44 triliun yang terdiri dari aset lancar Rp 6,8 triliun dan aset tidak lancar Rp 38 triliun.
Seperti diketahui, sepanjang 2020 perjalanan KAI banyak terganggu karena dampak pandemi COVID-19 seperti adanya larangan bepergian saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ketika boleh beroperasi, keterisian kereta juga masih dibatasi.
Saat ini, perjalanan kereta sudah mulai lancar. Namun, penumpang harus tetap mengikuti syarat protokol kesehatan.