Aksi Greenpeace Tak Ganggu Pelayaran Kapal Tanker Pertamina Prime ke China

4 April 2022 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina Prime, Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina Prime, Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas 2 juta barel. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
Aksi aktivis organisasi lingkungan Greepeace di sekitar kapal tanker milik Pertamina Prime di lepas pantai Denmark, dipastikan tidak mengganggu pelayaran kapal tersebut untuk mengirim minyak ke China.
ADVERTISEMENT
Dari pantauan kumparan, kapal tanker Pertamina Prime saat ini sedang dalam pelayaran dan posisinya ada di Laut Utara. Dikutip dari situs vesselfinder.com, posisinya ada di Laut Utara koordinat 53.24841 N/2.73675 E delapan menit lalu.
Laut Utara merupakan wilayah perairan di Samudra Atlantik. Laut lepas itu berbatasan dengan Norwegia dan Denmark di timur, Inggris Raya di barat, Samudra Atlantik di utara, dan sejumlah negara Eropa di sisi selatan.
"Kapal sedang dalam perjalanan ke China, berlayar dengan kecepatan 10.5 knot dan diperkirakan akan tiba di sana 26 Mei sekitar pukul 16:00 waktu setempat," demikian dilansir situs resmi pelayaran itu, Senin (4/4).
Pengecekan kumparan di google maps, menegaskan posisi kapal tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapal Pertamina Prime (IMO: 9888508, MMSI 563128700) adalah tanker minyak mentah yang dibangun pada 2021 dan saat ini berlayar di bawah bendera Singapura.
Aktivis Greenpeace saat menghadang kapal berlogo Pertamina di lepas pantai Denmark. Foto: Instagram/@greenpeacedk
Informasi yang diterima kumparan, peran Pertamina hanya sebagai pemilik kapal. Kapal tanker Pertamina Prime disewa Trafigura, perusahaan perdagangan komoditas asal Swiss. Minyak mentah yang diangkut tanker Pertamina Prime, milik mereka yang dibeli China.
Sebelumnya, dilansir dari France24, para aktivis itu memblokir kapal dengan kayak dan berenang di perairan es Frederikshavn. Mereka juga membawa spanduk yang menyerukan pemerintah untuk berhenti mengobarkan perang. Para aktivis melukis ‘Perang Bahan Bakar Minyak’ di lambung Pertamina Prime.
"Dan kapal itu bukan 'diblokir'. Kapal Pertamina Prime sedang menerima transfer minyak dari kapal lain, kemudian Greenpeace melakukan aksi menghalang-halangi. Kapal tidak sedang berlayar," kata sumber tersebut kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Sumber tersebut juga menegaskan kapal berlayar dari Denmark, bukan dari Rusia. Tanggal kejadian tersebut pada 31 Maret dan sudah terselesaikan pada 2 April 2022.