news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Aksi Korporasi Krakatau Steel di 2023: Rights Issue dan Anak Usaha IPO

29 November 2022 20:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Krakatau Steel ekspor pipa baja ke Australia. Foto: Dok. Krakatau Steel
zoom-in-whitePerbesar
Krakatau Steel ekspor pipa baja ke Australia. Foto: Dok. Krakatau Steel
ADVERTISEMENT
Emiten baja pelat merah, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk akan melakukan aksi korporasi pada tahun 2023. Aksi yang akan dilakukan adalah pencatatan saham perdana (initial public offering) atau IPO dan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan IPO akan dilakukan anak usaha Perseroan, PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI). Aksi korporasi IPO ini akan menjadi rencana strategis di 2023.
"Di samping rencana dengan Krakatau Posco, kami akan menjalankan amanah yang sudah mendapat persetujuan di Komisi VI, yaitu Krakatau Steel bakal Rights Issue 20 persen saham Krakatau Steel ke publik," kata Silmy di Rapat Komisi VI DPR, Selasa (29/11).
PT Krakatau Steel ekspor baja perdana di 2021 ke Malaysia. Foto: ANTARA/Krakatau Steel
PT Krakatau Steel dan Posco memiliki rencana strategis investasi panjang dengan total nilai sekitar USD 3,5 miliar atau setara Rp 55,09 triliun (asumsi kurs Rp 15.742 per dolar AS). Silmy menyebut, dana tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi Baja Cilegon sebanyak 10 juta ton.
ADVERTISEMENT
"USD 3,5 miliar itu rencananya untuk tiga fase. Fase pertama untuk membangun fasilitas untuk (Cold Rolling Mill) CRM untuk baja otomotif 1 juta ton, kemudian tahap kedua adalah peningkatan iron & steel making sebesar USD 3 juta ton," ujar Silmy.
Silmy menuturkan, tahap lainnya adalah peningkatan kapasitas Hot Strip Mill #2 menjadi 3 juta ton per tahun, dan pembangunan Cold Galvanizing Line (CGL) dengan kapasitas 0,5 juta ton per tahun.
Ia menyebut, sebagian dana rencana USD 3,5 miliar dialokasikan untuk pembangunan pabrik baja ramah lingkungan menggunakan hidrogen dalam rentang tahun 2023-2027.