Akui Kondisi Sedang Sulit, Jokowi Minta Program Padat Karya Naik 5 Kali Lipat

7 April 2020 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta pada semua menteri hingga kepala daerah memperbanyak program-program yang bersifat padat karya tunai. Hal ini diharapkan bisa mengatasi kondisi masyarakat, yang diakui Jokowi sedang kesulitan.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, Jokowi bahkan menyebut pembuatan program itu harus berkisar sekitar 50 program. Angka itu meningkat 5 kali lipat dari kondisi normal.
Nantinya, pembuatan program juga bisa dikoordinasikan dengan beberapa kementerian/ lembaga seperti PUPR, Perhubungan, Pertanian, KKP, LHK dan BUMN.
"Ini ada keadaan tidak normal dan posisi yang sulit, oleh sebab itu, memperbanyak program-program padat karya tunai adalah menjadi kewajiban semua kementerian/lembaga dan daerah," kata Jokowi dalam rapat terbatas bersama para menterinya secara virtual, Selasa (7/4).
"Kalau biasanya buat 10, ya sekarang harus buat 50. Paling enggak 5 kali lipat. Kalau hanya normal-normal saja, ya enggak akan ada tendangannya," tambahnya.
Dalam pelaksanaanya, program itu bisa dibantu dengan penggunaan dana desa. Presiden Jokowi pun meminta kementerian desa bisa merealisasikan rencana tersebut khususnya dengan menyasar masyarakat-masyarakat yang memang membutuhkan.
Jokowi tinjau program padat karya di Tabanan. Foto: Dok.Biro Pers Setpres
"Saya minta dari Kemendes membuat pedoman, memberikan panduan agar program padat karya tunai bisa betul-betul masif dan tepat sasaran," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun, jika rencana ini terealisasi maka dia berharap pelaksanaannya menggunakan protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Sehingga pelaksanaan program padat karya tunai tidak mengganggu upaya kita dalam memutus rantai penyebaran COVID-19," ujarnya.
Diketahui, padat karya tunai merupakan program pemerintah berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal.
Program padat karya ini bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!