Alasan Bencana Alam, Pemerintah Turunkan Target Devisa dari Pariwisata

18 Maret 2019 17:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pariwisata menjadi kegiatan utama di atol ini Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pariwisata menjadi kegiatan utama di atol ini Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan tahun ini hanya mampu meraup devisa USD 17,6 miliar dari sektor pariwisata. Target tersebut lebih rendah ketimbang target awal yang dipatok sebesar USD 20 miliar.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengklaim penurunan target tersebut telah memperhitungkan proyeksi yang paling tepat berdasarkan realisasi tahun lalu.
"Target tidak boleh diubah sebenarnya, tapi orang membuat proyeksi kan berdasarkan realisasi. Dari target USD 17 miliar terealisasi hampir USD 16 miliar. Penyebabnya itu kena bencana. Mau kritik apa saja, susah karena kena bencana," ungkap Arief di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/3).
Menurut Arief, target devisa pariwisata sebesar USD 17,6 miliar tersebut merupakan hasil perhitungan Kementerian Pariwisata dan Bank Indonesia. Menurutnya besaran tersebut sudah bisa dikatakan wajar.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (13/2). Foto: Kevin Kurnianto/kumparan
“Itu sudah bagus. Mungkin hasilnya berkisar USD 18 miliaran,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pihaknya optimistis target devisa tersebut bisa dicapai. Luhut memberikan contoh misalnya jika nanti New Yogyakarta Internasional Airport resmi beroperasi maka jumlah wisatawan ke Candi Borobudur dipastikan akan meningkat 100 persen.
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun lalu jumlah turis yang berkunjung ke Candi Borobudur tercatat sebanyak 1 juta turis. Dengan adanya bandara baru di Yogyakarta Luhut optimistis jumlah turis ke Candi Borobudur bisa mencapai 2 juta turis.
Selain dengan membangun infrastruktur fisik, Luhut juga menjelaskan bahwa pemerintah akan secara intensif melakukan promosi pariwisata, khususnya melalui platform digital.
"Kita percaya ada di track yang benar, digitalisasi promosi turis seperti IMF. Digitalisasi akan kita tingkatkan, target 20 juta (wisman) bukan mustahil, angka konservatif. (Devisa) USD 17,6 miliar saya kira optimistis. Ekonomi bagus, pariwisata bagus, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tandasnya.