Alasan Kementerian BUMN Copot Bos Antam: Banyak Proyek Terbengkalai

19 Desember 2019 18:40 WIB
comment
57
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hilirisasi Antam Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Hilirisasi Antam Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian BUMN buka suara soal perombakan Direksi PT Antam Tbk (Persero) atau ANTM, salah satunya Arie Prabowo Ariotedjo dari jabatan Direktur Utama Antam. Arie dan dua direktur dicopot dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar tadi pagi.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, alasan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai pemegang saham tertinggi Antam mencopot Arie karena banyak proyek yang belum rampung. Salah satunya adalah pabrik Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace di Halmahera Timur.
Arya beralasan, proyek tersebut harusnya sudah beroperasi tapi masih belum juga jalan. Penyebabnya karena pembangkit listrik untuk pabrik tersebut belum juga dibangun.
"Proyek-proyek terbengkalai. Misalnya feronikel di Haltim. Pabriknya sudah selesai tapi listriknya masih nol. Jadi pabriknya enggak jalan. Jadi kita cari direksi ini yang eksekusi cepat," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/12).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dalam proyek tersebut, Antam bermitra dengan Ocean Energy Nickel International Pte Ltd (OENI). Di situ, Antam menjadi pemegang saham mayoritas. Sebenarnya proyek ini ditargetkan selesai pada kuartal IV 2020 tapi Kementerian BUMN minta proyek ini dieksekusi cepat.
ADVERTISEMENT
Selain proyek NPI, Arya berpendapat Kementerian BUMN melihat pembangunan Smelter Grade Alumina (SGA) yang dikerjakan Antam bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) terlalu lamban. Proyek ini berada di Mempawah, Kalimantan Barat, menelan biaya USD 850 juta dengan target penyelesaian tahun ini.
"Proyek Smelter Grade Alumina belum selesai, dua tahun belum berjalan," ujarnya.
Arya menuturkan, perombakan direksi diharapkan bisa memberi angin segar bagi proyek-proyek yang terbengkalai. Salah satunya diangkat Dana Amin sebagai Dirut Antam pengganti Arie.
Menurutnya, sosok Dana Amin cocok sebagai eksekutor untuk menggarap proyek-proyek Antam yang ada.
"Karena ada perubahan model bisnis dan kita pilih lah di sini Dana Amin misalnya setahun jadi advisor di Inalum. Jadi kita cari direksi yang bisa eksekusi cepat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain Arie, dalam RUPSLB Antam juga mencopot Direktur Keuangan Antam Wikan Pramudhito yang digantikan oleh Anton Herdianto. Selain itu, Direktur Pengembangan Usaha diganti dari Sutrisno S Tatetdagat ke Risono.
RUPSLB ini juga mengangkat Letjen TNI (Purn) Agus Surya Bakti sebagai Komisaris Utama Antam. Dia menggantikan Fachrul Razi yang menjadi Menteri Agama.