Anak Usaha Bumi Resources Minerals Temukan Cadangan Bijih Emas 4,6 Juta Ton

10 Februari 2022 7:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak usaha Bumi Resources Minerals, PT Citra Palu Minerals (CPM), menemukan cadangan emas baru di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. BRMS
zoom-in-whitePerbesar
Anak usaha Bumi Resources Minerals, PT Citra Palu Minerals (CPM), menemukan cadangan emas baru di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. BRMS
ADVERTISEMENT
Anak usaha emiten sektor pertambangan, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), yakni PT Citra Palu Minerals (CPM) menemukan tambahan cadangan emas di lahan konsesi mereka di Poboya, Sulawesi Tengah.
ADVERTISEMENT
Direktur yang juga Chief Investor Relations Officer PT Bumi Resources Minerals Tbk, Herwin W. Hidayat, menjelaskan temuan tambahan cadangan bijih emas tersebut merupakan hasil positif dari pengeboran di proyek tambang PT Citra Palu Minerals, yang 96,97 persen sahamnya dimiliki Bumi Minerals.
"Temuan tambahan cadangan bijih emas itu sebesar 4,6 juta ton dengan kadar 1,19 g/t Au dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya (Blok-1)," katanya melalui keterangan resmi perusahaan, dikutip Kamis (10/2).
Anak usaha Bumi Resources Minerals itu juga sedang membangun pabrik di Palu, untuk pengolahan bijih emas hasil tambang mereka. Pabrik tersebut merupakan unit pengolahan kedua yang memiliki kapasitas 4 ribu ton bijih per hari.
ADVERTISEMENT
Anak usaha Bumi Resources Minerals, PT Citra Palu Minerals (CPM), membangun pabrik pengolahan bijih emas di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. BRMS
Dia menambahkan, perlengkapan utama dari pabrik tersebut seperti SAG Mill, Ball Mill, Crusher, Cyclone, Elution, dan Electrowinning difabrikasi di luar negeri (Australia, Afrika Selatan, dan Tiongkok).
"Hampir seluruh perlengkapan utama dari pabrik diharapkan akan tiba di Palu sesuai schedul di bulan Februari dan Maret 2022," lanjut Herwin.
Sementara perlengkapan seperti tangki Carbon in Leach dan Thickener, lanjutnya, dibuat di Indonesia.
Direktur Utama Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata mengharapkan pabrik kedua ini dapat mulai berproduksi penuh di kuartal III tahun ini.
“Ini akan berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan, dan laba bersih di BRMS. Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS,” kata Dirut Bumi Resources Minerals itu.
ADVERTISEMENT