Anak Usaha RAJA Bangun Stasiun Induk CNG di Grobogan

3 Januari 2024 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Energasindo Heksa Karya (EHK), resmi mengoperasikan Stasiun Induk Compressed Natural Gas (CNG yang kedua di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
zoom-in-whitePerbesar
Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Energasindo Heksa Karya (EHK), resmi mengoperasikan Stasiun Induk Compressed Natural Gas (CNG yang kedua di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Energasindo Heksa Karya (EHK), resmi mengoperasikan Stasiun Induk Compressed Natural Gas (CNG yang kedua di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi mengatakan, pembangunan Stasiun Induk CNG sebagai diversifikasi bisnis dalam perdagangan gas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Setelah hampir 2 dekade melayani gas pipa, sudah saatnya RAJA serius menjajaki bisnis CNG ini karena prospek pengembangannya sangat bagus di masa depan nanti," ujar Djauhar dalam keterangannya, Rabu (3/1).
RAJA sendiri melalui EHK saat ini tengah menjajaki pembangunan Stasiun Induk di lokasi lainnya dan diharapkan segera dapat dibangun demi pemerataan distribusi gas di Indonesia.
Stasiun Induk CNG Grobogan menjadi Stasiun CNG kedua yang dimiliki EHK dimana sebelumnya telah mengoperasikan Stasiun CNG di Cikarang yang memiliki kapasitas 2,5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Sedangkan stasiun Induk Grobogan saat ini memiliki kapasitas kompresi gas alam menjadi CNG hingga 1,8 MMSCFD dan berpotensi meningkatkan kapasitas kompresi sampai 3 MMSCFD sesuai dengan potensi penambahan fasilitas kompresi dan gas alam yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Proses pembangunan stasiun Induk itu dimulai sejak Maret 2023, dengan durasi pembangunan sekitar tujuh bulan. Dengan adanya fasilitas tersebut, RAJA berharap dapat berkontribusi pada kemajuan industri energi nasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan CNG bagi industri di Jawa Tengah dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.
"Di tahun 2024, Stasiun Induk ini diperkirakan akan memberikan kontribusi tambahan pendapatan sebesar USD 4,5 juta per tahun kepada perusahaan dan potensi peningkatan hingga 7 persen per tahun pada tahun-tahun berikutnya, seiring dengan potensi peningkatan kapasitas kompresi dan peningkatan permintaan CNG di Jawa Tengah dan sekitarnya," jelasnya.