Analis: Investor Optimistis Buyback Saham Emiten Bikin IHSG Menguat

13 Maret 2020 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menghijau pada perdagangan Jumat (13/3) ini. Hal tersebut terjadi, setelah seharian IHSG tertekan di zona merah hingga disetop sementara, karena anjlok lebih dari 5 persen.
ADVERTISEMENT
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan IHSG yang menguat, tak bisa dilepaskan dari pengaruh optimisme pasar menyambut buyback saham emiten.
"Aksi korporasi ini yang dilakukan emiten mampu membuat optimisme investor di sesi kedua dengan harapan emiten melakukan buyback setelah mereka memiliki sahamnya lebih dahulu," ujar Lanjar melalui riset yang diterima kumparan, Jumat (13/3).
Di sisi lain, Lanjar pun memandang kebijakan regulator yang membatasi kerugian investor dinilai cukup positif. Di hari jumat ini, Bursa Efek Indonesia menaikkan batas autorejection bawah menjadi 7 persen yang semula dinaikan menjadi 10 persen.
"Meski demikian yang optimis hanya investor domestik dimana investor asing tercatat kembali melakukan aksi jual sebesar 581.21 miliar rupiah mengiringi pelemahan nilai tukar rupiah yang menyentuh 1,76 persen ke level Rp 14.777,50 per USD," ujar dia.
Pekerja melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Senin (9/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Di kondisi ini, Ia pun merekomendasikan saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya, ADHI, ADRO, AKRA, BBNI, JSMR, KLBF, PTPP, SMRA.
ADVERTISEMENT
Pada perdagangan Jumat (13/3), IHSG ditutup menguat 11,823 poin (0,24 persen) ke 4.907,571. Sementara indeks LQ45 ditutup naik 7,626 poin (0,99 persen) ke 777.267.
Empat dari 10 indeks sektoral menguat dipimpin sektor infrastruktur yang naik 1,41 persen.
Sebanyak 132 saham naik, 283 saham turun, dan 105 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 473.916 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 7,902 miliar saham senilai Rp 9,508 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 581,208 miliar. Sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp 5.697,329 triliun.