Analis Jelaskan Tren Harga Emas yang Terus Turun

24 November 2020 12:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Emas Antam. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Emas Antam. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga emas kian turun dalam beberapa pekan terakhir. Penurunan komoditi logam mulia ini menjadi fenomena menarik saat berbarengan dengan isu vaksin corona yang kian tersedia.
ADVERTISEMENT
Sebab, pada saat kasus corona tinggi, harga emas Antam misalnya sampai menyentuh Rp 1.037.000 per gram pada pertengahan September lalu. Sementara saat ini harga emas Antam turun hingga Rp 961.000 per gram.
Analis Central Capital Futures, Wahyu Laksono menjelaskan, tren penurunan harga emas ini disebabkan oleh stimulus dari bank sentral AS atau The Fed.
“Isu utama emas dunia lebih kepada The Fed policy dan major bank sentral juga government stimulus terutama dari AS, Eropa, China,” ujarnya kepada kumparan, Selasa (24/11).
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Selasa (3/9). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Stimulus fiskal ini mendorong perekonomian AS di tengah ketidakpastian pandemi COVID-19. Sebab, stimulus menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi negeri Paman Sam. Sehingga, investor beralih ke instrumen saham, dari sebelumnya menempatkan ke instrumen aman seperti emas.
ADVERTISEMENT
“Itulah kenapa Powell (Ketua The Fed) sangat concern terhadap isu pandemi. Dan ia sangat jelas bawah stimulus masih sangat dibutuhkan, apakah melalui government stimulus atau Fed monetary stimulus,” terangnya.
Namun, ia tak menampik jika penemuan vaksin juga mempengaruhi pergerakan harga emas dunia. Ia bilang jika penemuan vaksin akan memperlambat stimulus fiskal.
“Intinya vaksin bukan alasan fundamental yang bisa mengubah arah emas dunia,” imbuhnya.