Anggapan Keliru Orang Indonesia soal Franchise

31 Juli 2019 10:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2018. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2018. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bisnis franchise cukup populer di Indonesia. Namun ada anggapan yang seringkali salah kaprah saat menjalankan bisnis franchise.
ADVERTISEMENT
Founder Yukbisnis Platform Toko Online di Indonesia Jaya Setiabudi mengatakan, salah satu bentuk salah kaprah orang-orang tentang franchise adalah cara cepat menjadi kaya.
"Ini yang saya kurang setuju. Seharusnya franchise merupakan saluran distribusi dan saluran berbagi rezeki dengan investor atau pelaku franchise," katanya kepada kumparan, Rabu (31/7).
Suasana di Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2018. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Pria yang juga penulis Buku ‘Buka Langsung Laris’ ini menambahkan, dengan adanya mindset seperti itu, maka akan menimbulkan permusuhan tidak sehat saat menjalankan usaha. Misalnya, tidak kooperatif antara pemilik franchise dan pembeli franchise.
"Ada juga Si Franchisor (istilah untuk pemilik franchise) tak support system alias hanya malak-in royalti dan franchising fee diminta. Ternyata support tidak berkualitas," sambungnya.
Jaya menyarankan, bagi yang ingin menjual merek usaha (franchise) agar tidak terburu-buru melakukannya sebelum sistem teruji dan terbukti profit dari beberapa cabang dengan karakter pasar serupa.
ADVERTISEMENT
"Karena biasanya franchise ini dianggap jalur cepat menjadi kaya," pungkasnya.