Anggaran BI Diprediksi Defisit Rp 19,9 T Tahun Depan

21 November 2022 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberi sambutan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberi sambutan di rangkaian acara KTT G20 yang digelar di Bali, Senin (14/11/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mengajukan Rancangan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) 2023 kepada Komisi XI DPR RI, Senin (21/11). Gubernur BI, Perry Warjiyo memprediksi anggaran kebijakan tersebut akan mengalami defisit sebesar Rp 19,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan oleh defisit pada pos anggaran kebijakan sebesar Rp 33,15 triliun. Menurutnya, anggaran ini berkaitan dengan langkah-langkah bank sentral melakukan untuk melakukan stabilitas baik, kenaikan suku bunga dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Secara keseluruhan tahun RATBI 2023 diperkirakan defisit sebagaimana dilihat di tabel Rp 19,99 triliun terutama dari defisit anggaran kebijakan. Anggaran kebijakan defisit Rp 33,15 triliun di mana anggaran operasional surplus Rp 13,16 triliun," ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI di DPR RI, Senin (21/11).
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ia merincikan, defisit anggaran pada tahun 2023 juga bersumber dari besar pasak daripada tiang. Total penerimaan diperkirakan sebesar Rp 141,43 triliun sedangkan total pengeluaran diperkirakan mencapai Rp 161,43 triliun.
ADVERTISEMENT
Pengeluaran ini terdiri dari penerimaan anggaran kebijakan sebesar Rp 112,77 triliun dan penerimaan anggaran operasional sebesar Rp 28,66 triliun. Sementara itu, kata dia, pengeluaran terdiri dari pengeluaran anggaran kebijakan sebesar Rp 145,93 triliun dan anggaran pengeluaran operasional sebesar RP 15,49 triliun.
"Gambaran RATBI 2023 yang diajukan ini untuk mendukung anggaran yang antisipatif dan adaptif dalam mendukung mandat BI dan kontribusi pemulihan ekonomi," pungkasnya.