Anggaran BI Diprediksi Defisit Rp 19,9 T Tahun Depan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini disebabkan oleh defisit pada pos anggaran kebijakan sebesar Rp 33,15 triliun. Menurutnya, anggaran ini berkaitan dengan langkah-langkah bank sentral melakukan untuk melakukan stabilitas baik, kenaikan suku bunga dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Secara keseluruhan tahun RATBI 2023 diperkirakan defisit sebagaimana dilihat di tabel Rp 19,99 triliun terutama dari defisit anggaran kebijakan. Anggaran kebijakan defisit Rp 33,15 triliun di mana anggaran operasional surplus Rp 13,16 triliun," ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI di DPR RI, Senin (21/11).
Ia merincikan, defisit anggaran pada tahun 2023 juga bersumber dari besar pasak daripada tiang. Total penerimaan diperkirakan sebesar Rp 141,43 triliun sedangkan total pengeluaran diperkirakan mencapai Rp 161,43 triliun.
ADVERTISEMENT
Pengeluaran ini terdiri dari penerimaan anggaran kebijakan sebesar Rp 112,77 triliun dan penerimaan anggaran operasional sebesar Rp 28,66 triliun. Sementara itu, kata dia, pengeluaran terdiri dari pengeluaran anggaran kebijakan sebesar Rp 145,93 triliun dan anggaran pengeluaran operasional sebesar RP 15,49 triliun.
"Gambaran RATBI 2023 yang diajukan ini untuk mendukung anggaran yang antisipatif dan adaptif dalam mendukung mandat BI dan kontribusi pemulihan ekonomi," pungkasnya.