Anggaran Kartu Prakerja Rp 20 T di 2020, Realisasinya Capai Rp 18,25 T

Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan

Anggaran program Kartu Prakerja sepanjang 2020 mencapai Rp 20 triliun. Angka yang cukup besar tersebut digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.

Lalu, bagaimana realisasi dari anggaran Rp 20 triliun itu?

"Per sampai akhir tahun (2020) kita lihat realisasinya itu cukup bagus yaitu mencapai sekitar Rp 18,25 triliun atau sekitar 91,26 persen," kata Direktur Penyusunan APBN Kemenkeu, Rofyanto Kurniawan secara virtual saat acara HUT ke-1 Kartu Prakerja, Kamis (18/3).

Meski menganggap cukup baik, Kemenkeu menilai realisasi dan pelaksanaan program Kartu Prakerja harus terus ditingkatkan. Ia juga mengharapkan para peserta memaksimalkan pelatihan sehingga bisa mengambil insentif uangnya di perbankan.

"Harapan juga peserta ini bisa mengoptimalkan programnya, jadi bisa menyelesaikan programnya. Jika tidak, uangnya dikembalikan ke negara," ujar Rofyanto.

Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Untuk realisasi di tahun 2021, Rofyanto mengungkapkan sampai Maret ini sudah mencapai sekitar Rp 4,26 triliun. Ia menganggap realisasi tersebut terhitung bagus.

Rofyanto mengharapkan anggaran Kartu Prakerja yang disiapkan di 2021 tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Sebab, kata Rofyanto, anggaran senilai Rp 20 triliun itu bisa juga meningkatkan daya beli di masyarakat.

"Jadi uangnya bisa dipakai karena mereka ini terdampak, kena PHK, terdampak COVID sehingga pendapatannya berkurang. Insentif yang diberikan ini kita harapkan bisa menutup kebutuhan sehari-hari," tuturnya.