Anggota DPR Minta Proyek Pipa Gas Cirebon - Semarang Ditender Ulang

29 September 2020 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pipa Gas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pipa Gas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Komisi VII DPR kembali menyoroti proyek pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) yang digarap PT Rekayasa Industri (Rekind) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN. Kelanjutan proyek gas itu dianggap belum ada kejelasan.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VII dari Fraksi Golkar, Ridwan Hisjam menyayangkan kondisi tersebut. Seharusnya proyek ini bisa segera ada perkembangan karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan.
“Ada pekerjaan yaitu pipa dari Semarang ke Cirebon yang sampai hari ini tidak jelas juntrungannya ke mana, padahal ini sudah dilelang, sudah ditetapkan, sudah peletakan batu pertama,” kata Ridwan saat rapat di DPR bersama Dirjen Migas, BPH Migas, hingga Dirut Pupuk Indonesia, Selasa (29/9).
Petugas PGN memasok gas bumi di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/2). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ridwan merasa proyek pipa gas ini tidak bisa dianggap sepele. Apalagi, saat peletakan batu pertama di Pekalongan langsung dilakukan oleh Wantimpres Habib Lutfi.
Ridwan menegaskan semua tim yang terlibat termasuk tokoh masyarakat di Jawa Tengah juga sudah mendukung proyek itu.
“Ternyata masalahnya hanya dua yaitu di PT Pupuk Rekind dan di PGN semuanya yang lainnya sudah siap. Pemerintah daerah ada 8 kabupaten yang dilewati sudah siap semuanya,” ujar Ridwan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Ridwan meminta BPH Migas segera turun tangan ikut menyelesaikannya. Ia mengungkapkan kalau tidak jalan lebih baik proyek itu kembali dilelang.
“Kalau memang PT Pupuk, Rekind tidak siap ya ditender ulang saja. Ini mulai berapa ini ditender ulang saja karena banyak yang nunggu,” ungkap Ridwan.

Faktor Keekonomian Jadi Alasan Lambannya Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman angkat suara terkait anggapan proyek pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) yang dikerjakan anak usahanya PT Rekayasa Industri (Rekind) bersama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) belum ada kelanjutan.
Bakir menjelaskan dalam menjalankan setiap proyek harus memperhatikan faktor keekonomian. Apalagi, kata Bakir, proyek yang dijalankan Rekind juga harus bisa dipertanggungjawabkan.
ADVERTISEMENT
“Nah ini memang kami tidak tahu bahwa sebelumnya menunjukkan keekonomiannya masih layak atau tidak, tapi yang dipresentasikan Rekind kepada kami sebagai pemegang saham itu menunjukkan bahwa proyek tersebut memang harus di adjust toll feenya,” kata Bakir saat rapat bersama Komisi VII.
Bakir memastikan apabila di-adjust, maka proyek tersebut bisa berjalan. Meski begitu, Bakir menegaskan pihaknya selaku holding dari Rekind bakal terus berupaya mendorong agar proyek tersebut bisa berjalan.
Langkah yang diupayakan dalam waktu dekat adalah duduk bersama dengan BPH Migas untuk membicarakan proyek pipa gas Cisem.
“Ini kami siap duduk dengan BPH Migas untuk menbuka secara gamblang apa yang menjadi dasar perhitungan Rekind, karena kami sebenarnya posisi sebagai holding memberikan advice dan dukungan kepada anak perusahaan seandainya membutuhkan,” ujar Bakir.
ADVERTISEMENT
“Tapi ini keputusan itu adanya di Rekind sendiri, bahwa Rekind melakukan tender, Rekind melakukan ikut masuk ke sini dan kami memberikan dukungan kalau itu proyek menguntungkan,” tambahnya.