Anggota DPR Pertanyakan Kinerja Ahok Berantas Mafia di Pertamina

29 Juni 2020 15:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di kilang PT TPPI di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di kilang PT TPPI di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Kinerja PT Pertamina (Persero) dianggap masih belum maksimal. Anggota Komisi VI DPR Nyat Kadir menganggap Pertamina tidak bisa menjadi raja minyak di negeri sendiri karena masih kalah dengan Chevron.
ADVERTISEMENT
Nyat Kadir merasa tidak maksimalnya kinerja Pertamina karena masih ada mafia di perusahaan pelat merah tersebut.
“Banyak mafia-mafia, katanya Ahok itu dititipkan di komisaris itu untuk memberantas mafia itu. Saya enggak tahu perkembangannya gimana, mudah-mudahan saja,” kata Nyat Kadir saat rapat bersama Direksi Pertamina yang disiarkan secara virtual, Senin (29/6).
Nyat Kadir mengatakan selama ini Pertamina hanya heboh dengan berbagai permasalahannya seperti korupsi oleh oknum-oknum tertentu. Sehingga kondisi itu membuat perusahaan seperti tidak ada perkembangan kinerjanya.
“Jadi kalau kita lihat segudang masalah yang membuat Pertamina ini begini-begini saja, tidak bisa menjadi tuan di negerinya sendiri. Kalau dibandingkan dengan Petronas dan segala macam,” ujar Nyat Kadir.
Presiden Joko Widodo bersama Komut Pertamina Basuki Tjahaja saat peresmian Implementasi Program B30 di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Selain itu, Nyat Kadir juga menyoroti layanan Pertamina ke masyarakat yang menurutnya buruk. Saat ini, memang kebutuhan masyarakat terhadap BBM menurun karena adanya COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Nah ini karena orang tidak butuh saja zaman COVID sedikit yang butuh. Kalau zaman normal itu sepanjang hayat Pertamina itu tidak bisa memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat, ada kelangkaan,” ungkap Nyat Kadir.
“Kemudian ada pencurian-pencurian, ada mafia-mafia yang ambil manfaat subsidi itu dan segala macam. Kalau daerah kami daerah Kepri itu penyelundupan oleh oknum-oknum tertentu,” tambahnya.