Anggota DPR soal Rencana Subsidi Mobil Listrik: Lebih Baik untuk Esemka!

5 Desember 2022 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Esemka tipe Bima 1.3 di Lapangan Apel Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Esemka tipe Bima 1.3 di Lapangan Apel Bhinneka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS, Mulyanto, mendesak pemerintah menghentikan wacana subsidi pembelian motor dan mobil listrik. Dia pun meminta subsidi disalurkan untuk mobil listrik Esemka saja.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ide subsidi motor dan mobil listrik tersebut tidak realistis karena disampaikan saat keuangan negara sedang bermasalah. Di sisi lain, jika subsidi mobil listrik Esemka bermanfaat bagi pengembangan industri otomotif dalam negeri.
"Daripada mensubsidi pembelian motor dan mobil listrik buatan luar negeri, lebih baik Pemerintah mensubsidi pembelian mobil listrik Esemka. Itu barang bagus. Asli karya anak bangsa," kata Mulyanto dalam keterangan tertulis, Senin (5/12).
Mulyanto juga meminta pemerintah jangan melupakan keberadaan mobil Esemka. Karena mobil ini diperkenalkan dan dipromosikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak heran, bila dalam kondisi belum jadi saja sudah dipesan 60.000 unit.
"Saya yakin masyarakat akan menyambut baik usul pemberian subsidi pembelian mobil listrik Esemka ini. Masyarakat akan berbondong-bondong memenuhi dealer-dealer penjualan mobil Esemka di mana pun berada," ungkapnya.
Sejumlah mobil Esemka terparkir di dalam Pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. Foto: kumparan
Dia melanjutkan, pesanan mobil Esemka Dulu saja tanpa ada subsidi saja sudah mencapai 60.000 unit. Apalagi nanti kalau sudah diberi subsidi, menurut dia, jumlah pesanannya bisa sampai tiga atau empat kali lipat.
ADVERTISEMENT
Mulyanto menambahkan, subsidi pembelian mobil listrik Esemka ini akan berdampak baik pertumbuhan ekonomi nasional. Karena semakin banyak subsidi, semakin banyak orang yang pesan, otomatis makin banyak pula tenaga kerja yang terserap.
"Ini akan menjadi momentum kebangkitan industri otomotif nasional. Dan sebagai anak bangsa, kita semua pasti akan dukung. Malaysia dan Vietnam saja bakal mental melihat perkembangan ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah akan memberikan subsidi untuk motor listrik hingga Rp 6,5 juta. Tidak hanya itu, subsidi juga akan diberikan untuk pembelian mobil listrik. Namun, Luhut enggan menyebut berapa yang akan diberikan.
"Sepeda motor kita lagi finalisasi. Berapa juta kita mau kasih subsidi sepeda motor mungkin Rp 6 juta, di Thailand mungkin Rp 7 juta, kita mungkin Rp 6,5 juta atau berapa kira-kira berkisar itu," ujar Luhut dalam acara PermataBank Wealth Wisdom 2022 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Selasa (29/11).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan pemerintah akan menggelontorkan diskon atau insentif konversi motor BBM menjadi motor listrik agar harganya lebih terjangkau untuk masyarakat.
Arifin menjelaskan, konversi motor listrik membutuhkan biaya yang mahal, setidaknya mencapai Rp 12-14 juta per unit motor. Melalui diskon konversi motor listrik ini, dia berharap biayanya bisa turun hingga di bawah Rp 10 juta per unit motor.
"Kita ganti dengan motor listrik kalau memang bisa di bawah Rp 10 juta konversinya kita dapat motor baru yang lebih enak dari motor lama, dan membantu pemerintah untuk bisa mengatasi devisa impor BBM," ujarnya saat Electric Vehicle Funday di Gedung Sate, Bandung, Minggu (4/12).
ADVERTISEMENT