Angkasa Pura II Tekan Rugi 46 Persen, Jadi Rp 824,66 Miliar di Semester 1 2022

Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (18/5/2022). Foto: Fauzan/Antara Foto

Perusahaan pengelola bandar udara BUMN, PT Angkasa Pura II (APIA) mencatat rugi bersih Rp 824,66 miliar di semester 1 2022. Perusahaan berhasil menekan kerugian 46,66 persen dari semester 1 2021 sebesar Rp 1,6 triliun.

Angkasa Pura II mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,5 triliun di semester 1 2022. Pendapatan ini naik 26,2 persen dibandingkan paruh pertama 2021 sebesar Rp 2,77 triliun.

Secara rinci, pendapatan usaha Angkasa Pura II terdiri dari pendapatan aeronautika sebesar Rp 1,59 triliun dan pendapatan non aeronautika sebesar Rp 1,91 triliun.

Jasa pelayanan penumpang berkontribusi 34 persen terhadap total pendapatan usaha perusahaan yakni sebesar Rp 1,13 triliun, atau naik 98,14 persen dari Rp 571 miliar di paruh pertama 2022.

Pendapatan aeronutika lainnya berasal dari jasa pendaratan sebesar Rp 249,05 miliar, pemakaian counter sebesar Rp 66,53 miliar, pemakaian aviobridge sebesar Rp 73,35 miliar, jasa penempatan sebesar Rp 32,38 miliar dan jasa parking surcharge sebesar Rp 37 miliar.

Suasana Terminal 1 Bandara Soetta Foto: Ridho Robby/kumparan

Angkasa Pura II mencatatkan pendapatan dari pelayanan kargo mencapai Rp 381 miliar, parkir kendaraan sebesar Rp 73,66 miliar, utilitas sebesar Rp 73,6 miliar dan pemasangan reklame sebesar Rp 18,46 miliar.

Adapun total beban usaha turun tipis menjadi Rp 3,6 triliun sepanjang enam bulan awal 2022. Beban operasional bandara menyumbang terbesar, yakni Rp 2,18 triliun. Beban operasional bandara ini naik dari Rp 2,17 triliun di semester 1 2021.

Angkasa Pura II memiliki total aset sebesar Rp 41,4 triliun. Sedangkan liabilitas perusahaan naik tipis menjadi Rp 24,48 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 7,54 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 16,94 triliun.