Anies Harap Investasi RI Fokus di Sektor Pendidikan: Kunci Keberhasilan Bangsa

5 Agustus 2023 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pakar komunikasi politik, Irfan Wahid atau Ipang Wahid saat wawancara Anies Baswedan (kanan) di program Info A1 kumparan pada Rabu (2/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pakar komunikasi politik, Irfan Wahid atau Ipang Wahid saat wawancara Anies Baswedan (kanan) di program Info A1 kumparan pada Rabu (2/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menilai pemerintah Indonesia perlu berfokus pada investasi di sektor pendidikan, terutama terhadap pendidikan di usia dini. Menurutnya, pendidikan tingkat dini memiliki dampak yang lebih besar kepada seorang anak, ketimbang pendidikan tingkat lanjut.
ADVERTISEMENT
Anies yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, pendidikan seharusnya diperlakukan layaknya investasi jangka panjang. Sehingga Indonesia akan menuai hasilnya di masa depan.
“Saya beberapa kali sudah sampaikan, pandanglah ini sebagai investasi, bukan biaya. Sebut saja ini bukan mandatory spending, tapi mandatory investment. Karena ini adalah sesuatu yang kita rasakan efeknya besok. Kalau enggak mau investasi, yang jangan harap berbuah sesuatu, wong enggak pernah invest kok,” ujar Anies dalam Info A1 kumparan yang tayang Jumat (4/8) malam.
Mindset investasi itu bikin tidak keberatan keluar uang banyak, contoh kita tidak pernah takut bangun tol, bangun bandara, karena investasi ini untuk menggerakkan perekonomian. (Pendidikan) itu sama,” imbuhnya.
Anies mengungkapkan, Indonesia kalah dari negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, terutama dari segi kualitas sumber daya manusia. Padahal Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah. Dia menilai hal ini disebabkan kebijakan-kebijakan pendidikan di Indonesia belum memadai.
ADVERTISEMENT
“Makro ekonomi kunci keberhasilan dari kualitas manusia. Sebuah bangsa menjadi berkembang bila investasi di bidang pendidikan itu serius, dan sudah terbukti. Di Jepang lihat, kita negara kaya SDA, mereka kaya SDM ber-skill. Di mata dunia beda kekuatannya, tapi yang kaya alam seperti Indonesia enggak dijadikan contoh,” ujarnya.