Anies Singgung Privilege Negara untuk 100 Orang Terkaya di Indonesia

27 Desember 2023 11:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Aming Coffee Podomoro, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Aming Coffee Podomoro, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung soal ketimpangan di Indonesia. Menurut dia, yang disampaikan calon wakil presidennya, Muhaimin Iskandar, dalam sesi debat cawapres Jumat pekan lalu soal 100 orang di Indonesia kekayaannya di atas 100 juta penduduk merupakan gambaran dari ketimpangan.
ADVERTISEMENT
Anies menilai kondisi tersebut harus direspons dengan menerapkan sebuah aturan yang berkeadilan, salah satunya dari sisi pajak. Dia menginginkan agar pajak orang kaya bisa lebih adil.
Apalagi, kata dia, selama ini hampir semua yang orang terkaya di Indonesia itu bisa berada di posisi tersebut karena mendapatkan privilege dari negara, baik di sektor pertambangan atau perkebunan.
"Hampir semua yang di puncak mendapatkan kekayaan sebesar itu akibat privilege yang diberikan negara, apakah itu pertambangan, apakah itu perkebunan, apa pun itu datangnya dari negara," kata dia dalam acara Desak Anies di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12).
Dalam kesempatan itu, Anies ditanya apakah berani untuk tegas soal pajak bagi 100 orang terkaya di Indonesia. "Emang berani pajakin 100 orang terkaya? Pertanyaan berikutnya, emang ada utang budi apa? Yang 100 paling kayak gak berani ketemu," kata Anies.
Capres Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Aming Coffee Podomoro, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, dalam debat cawapres yang digelar pada Jumat pekan lalu, cawapres 01, Muhaimin Iskandar, menyoroti adanya ketidakadilan karena jumlah orang kaya di Indonesia yang tak sebanding dengan jumlah penduduk di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan 100 orang Indonesia kekayaannya di atas 100 juta jumlah penduduk Indonesia. Artinya ini keadaan yang tidak adil, ini harus kita slepet," kata Cak Imin saat debat cawapres di JCC Senayan, Jumat (22/12).
Cak Imin mengibaratkan slepet adalah disrupsi yang menjadi awal dari perubahan. Ia mengatakan perubahan yang dilakukan dari 100 orang kaya tersebut dengan mematok pajak yang tinggi ke mereka.