Antam Siap Pasok Bahan Baku Baterai Mobil Listrik

7 April 2021 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mobil listrik BMW. Foto: dok. BMW
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mobil listrik BMW. Foto: dok. BMW
ADVERTISEMENT
PT Antam Tbk (Persero) atau ANTM siap memasok bahan baku baterai mobil listrik dari sisi hulu. Saat ini, ekosistem bisnis tersebut tengah dibentuk dengan berdirinya holding baterai listrik bernama Indonesia Battery Corporation (IBC).
ADVERTISEMENT
Holding ini berisi PT Antam, PT Inalum (Persero) atau MIND ID, PT PLN (Persero), dan PT Pertamina (Persero) ditambah dua perusahaan asing yaitu CATL dari China dan LG Chem.
SVP Corporate Secretary Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan, Antam sebagai salah satu anggota IBC nantinya akan menjadi pemasok bijih nikel dan turunannya yang menjadi bahan baku baterai mobil listrik.
"Dalam rantai ekosistem industri EV (electric vehicle) battery ini, Antam berkomitmen untuk memasok kebutuhan bahan baku," kata Kunto Hendrapawoko dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Antam 2020, Rabu (7/4).
Rantai pasok dari industri ini ada empat tahap dari hulu hingga hilirnya. Dimulai dari pengolahan atau pemurnian nikel, pembuatan bahan baku baterai dalam bentuk prekursor dan katoda, hingga menjadi battery cell dan battery pack.
ADVERTISEMENT
Perusahaan optimistis, kehadiran holding baterai kendaraan listrik ini dapat mendongkrak perekonomian Indonesia, terutama terwujudnya komitmen hilirisasi industri mineral di dalam negeri.
"Pada prinsipnya, Antam senantiasa terbuka terhadap peluang-peluang yang mendukung penguatan bisnis komoditas utama Antam dari hulu hingga ke hilir, yang diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan kinerja positif perusahaan, serta berkontribusi kepada masyarakat," katanya.
SPLU di Kantor Kementerian ESDM. Foto: Selfy Sandra/kumparan

Antam Genjot Produksi Nikel

Karena itu juga, Antam bakal menggenjot semua komoditas yang menjadi bisnis inti perusahaan, terutama bijih nikel. Tahun ini, Antam menargetkan produksi bijih nikel 8,44 juta wet metrik ton (WMT), naik dari realisasi produksi sepanjang 2020 sebesar 4,67 juta MWT.
Begitupun dengan target penjualan bijih nikel tahun ini ditargetkan 6,71 juta WMT atau hampir dua kali lipat dari realisasi penjualan tahun lalu 3,3 juta WMT. Tahun ini, perusahaan juga menargetkan produksi dan penjualan feronikel masing-masing 26 ribu ton.
ADVERTISEMENT
Kapasitas produksi bijih nikel menjadi feronikel Antam juga akan bertambah tahun ini seiring dengan bakal rampungnya pabrik pemurnian atau smelter di Halmahera Timur.
Hingga saat ini, proyek pembangunan smelter di Halmahera Timur sudah mencapai 98 persen. Jika pabrik ini resmi beroperasi, kapasitas produksinya bisa bertambah 13.500 ton nikel dalam feronikel. Sehingga totalnya mencapai 40.500 ton.
"Kita akan fokus pada penyelesaian proyek smelter khususnya di pabrik feronikel di Haltim agar bisa segera kontribusi di tengah outlook nikel yang semakin positif," terangnya.