Antisipasi Dampak Corona, Sri Mulyani Bersiap Potong Belanja Modal Rp 50 Triliun

6 Mei 2020 21:30 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana untuk kembali memangkas belanja negara untuk penanganan pandemi virus corona. Kali ini, pos belanja modal akan kembali dipangkas Rp 50 triliun.
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah merealokasikan belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 95,7 triliun untuk penanganan COVID-19. Anggaran itu berasal dari pemotongan belanja barang senilai Rp 52 triliun, yang diambil dari pemangkasan perjalanan dinas Rp 33,7 triliun dan belanja barang Rp 18,2 triliun. Selain itu, pos belanja modal juga telah dipangkas Rp 42,6 triliun di tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, belanja modal kementerian dan lembaga sebesar Rp 158 triliun itu merupakan yang terendah, jika dibandingkan dengan 2019 maupun 2018 yang masing-masing Rp 180 triliun dan Rp 184 triliun.
“Pemotongan Rp 95 triliun itu dalam, namun tadi bapak-bapak tanya apakah mungkin dipotong lagi? Mungkin. Kita sudah cadangkan pemotongan Rp 50 triliun lagi,” kata Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (6/5).
Rapat perdana Komisi XI dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Nicha Muslimawati
Dia melanjutkan, pemotongan belanja tersebut untuk berjaga-jaga dari ketidakpastian penerimaan negara tahun ini. Pemangkasan belanja tersebut juga diperuntukkan untuk bantuan sosial dan dunia usaha.
ADVERTISEMENT
“Ini jaga-jaga, baik penerimaan maupun belanja, terutama untuk bansos dan dukungan dunia usaha,” jelasnya.
Sri Mulyani menyebut, saat ini belanja yang sifatnya operasional dalam belanja barang sudah tak tersisa lagi, seperti perjalanan dinas. Sementara belanja untuk pemeliharaan gedung-gedung negara maupun aset lainnya sudah sangat menipis.
"Belanja barang dan perjalan dinas sudah tidak ada yang tersisa dan belanja pemeliharaan sudah cukup tipis," kata dia.
Belanja barang pun telah dipangkas dalam APBN 2020, dari semula Rp 337 triliun menjadi hanya Rp 290 triliun. Ini juga merupakan yang terendah dalam dua tahun terakhir.
"Ini karena kami terus coba kendalikan berbagai perjalanan dinas dan paket meeting, sehingga sekarang sudah turun dan kita potong," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.