Antisipasi Kenaikan Harga, Inflasi Pangan Dipatok hingga 5 Persen

13 Februari 2020 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pasar Tradisional Pasar Minggu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pasar Tradisional Pasar Minggu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah pusat maupun daerah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga. Apalagi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, sejumlah komoditas bahan makanan atau pangan biasanya mengalami kenaikan harga dan menjadi penyebab tingginya inflasi.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, selama tahun ini inflasi bahan makanan atau volatile food akan ditargetkan sebesar 4 plus minus 1 persen, atau sekitar 3-5 persen. Sementara laju inflasi umum selama tahun ini ditargetkan sebesar 3 plus minus 1 persen.
Penetapan laju inflasi pangan tersebut merupakan pertama kalinya dilakukan pemerintah. Iskandar menuturkan, hal tersebut bertujuan agar daya beli masyarakat tetap kuat. Mengingat selama ini komoditas pangan menjadi penyumbang inflasi terbesar.
"Volatile food diputuskan sasarannya adalah 4 plus minus 1 persen, kenapa ditetapkan? Karena kita tahu faktor penyumbang terbesar adalah bahan makanan, yang umumnya volatile food. Ini jadi perhatian pemerintah dalam rangka jaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat," ujar Iskandar di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2).
ADVERTISEMENT
Selama 2019, laju inflasi nasional mencapai 2,72 persen secara tahunan. Angka merupakan terendah dalam 20 tahun terakhir.
Meski demikian, inflasi pangan tercatat sebagai penyumbang terbesar. Selama tahun lalu, inflasi pangan atau volatile food sebesar 4,3 persen, sedangkan inflasi inti hanya 3,02 persen, dan inflasi harga yang diatur pemerintah 0,51 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Iskandar melanjutkan, inflasi pangan menjadi 'kunci' laju inflasi. Menurutnya, jika inflasi ini bisa dikendalikan, maka inflasi secara nasional pun akan tetap terjaga.
"Kalau kita berhasil mengendalikan volatile food, kecenderungan inflasi relatif rendah. Maka dari itu, tantangan untuk penyediaan pasokan sangat dibutuhkan," jelasnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI Doddy Budi Waluyo menuturkan, untuk memastikan harga pangan tetap stabil, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan pasokan pangan tetap aman.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) terus dilakukan mengenai ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi barang, kemudian terkait dengan komunikasi yang efektif dan terkait dengan keterjangkauan harga. Ini jadi faktor kita untuk kendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan," Doddy menambahkan.