Antisipasi Virus Corona, AP II Perketat Pemeriksaan Penumpang dari Luar Negeri

2 Maret 2020 21:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3).  Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3). Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan pemeriksaan untuk mencegah penyebaran virus corona di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, terus dilakukan sesuai prosedur.
ADVERTISEMENT
VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, mengatakan koordinasi intensif dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta antara PT Angkasa Pura II dengan Otoritas Bandara, Kantor Imigrasi, Karantina, Kepolisian, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan stakeholder lainnya.
"Tim Facilitation (FAL) yang dipimpin Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah I sudah diaktifkan sebagai wadah koordinasi di antara stakeholder di Soekarno-Hatta," ujar Yado dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/3).
Yado mengatakan Bandara Soekarno-Hatta telah dilengkapi berbagai sarana untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selain thermal scanner, tersedia thermo gun, kapsul isolasi, hingga lebih banyak hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.
Rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terdeteksi terjangkit COVID-19 pun sudah disiapkan. Jika ada laporan dari pilot, maka pesawat diarahkan terlebih dahulu untuk menuju area karantina.
Petugas menggunakan thermal scanner memeriksa suhu tubuh penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3). Foto: Dok. Angkasa Pura II
Adapun pada hari ini Ditjen Perhubungan Udara telah menerbitkan surat edaran agar pemeriksaan terhadap penumpang rute internasional yang tiba di seluruh bandara di Indonesia dapat ditingkatkan dan dilakukan secara masif.
ADVERTISEMENT
"Kami memastikan seluruh pemeriksaan penumpang yang baru tiba dari luar negeri akan melalui pemeriksaan suhu tubuh dengan dibagi dalam beberapa lajur. Maskapai juga akan menginformasikan kepada penumpang mengenai keharusan mengisi Health Alert Card," ujarnya.
Yado membantah anggapan jika pencegahan terkait virus corona di bandara yang di bawah Angkasa Pura II dilakukan ala kadarnya. Menurut dia, seluruh prosedur sudah ditempuh.
"Setiap personel dari seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta berupaya keras mencegah penyebaran virus ini. Kami memohon dukungan dari penumpang pesawat di bandara dan juga seluruh masyarakat. Bandara adalah pintu gerbang utama di Indonesia, oleh karena itu upaya pencegahan dijalankan dengan maksimal," katanya.
Adapun Kantor Kesehatan Pelabuhan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan bertugas dalam melakukan monitoring terhadap penumpang pesawat, antara lain melalui pengecekan suhu tubuh terhadap seluruh penumpang yang tiba di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Pengecekan suhu tubuh dilakukan dengan alat thermal scanner yang terdapat di terminal, serta thermo gun yang dipegang oleh personel KKP.
Petugas menggunakan thermal scanner memeriksa suhu tubuh penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Senin (2/3). Foto: Dok. Angkasa Pura II
Di samping itu, penumpang dari luar negeri juga diharuskan mengisi formulir Health Alert Card (HAC), guna memonitor kemungkinan penumpang pesawat terjangkit COVID-19.
Ketika menjalani prosedur pengecekan suhu tubuh dan pengisian form HAC, penumpang dibagi ke dalam 4 lajur.
Sementara itu, berkat koordinasi intensif dan penerapan prosedur yang ketat, Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta juga telah menolak sedikitnya 18 WNA ke Indonesia karena memiliki riwayat perjalanan ke mainland China dalam 14 hari terakhir sejak kedatangan mereka.
Yado Yarismano mengatakan pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya dilakukan terhadap penumpang pesawat, namun juga terhadap hewan di terminal penumpang dan terminal kargo yang dilakukan oleh Balai Karantina.
ADVERTISEMENT
"Polresta Bandara Soekarno-Hatta juga terus memantau penyebaran berita bohong atau hoax yang dapat menyebabkan kepanikan. Seluruh stakeholder di Bandara Soekarno-hatta berkoordinasi intensif dalam menjalankan upaya pencegahan penyebaran COVID-19," ujarnya.