Antrean Mengular di SPBU, BPH Migas Akui Ada Masalah Penyaluran BBM
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan titik masalah terdapat pada semakin ketatnya pemeriksaan truk pengangkut BBM d ari sisi Health Safety Security Environmental (HSSE).
"Saat ini pengiriman agak terganggu karena adanya pemeriksaan yang ketat dari aspek HSSE atas truk pengangkut BBM, dan secara stok cukup," jelasnya saat dihubungi kumparan, Senin (15/8).
Meski demikian, Alfon memastikan terhambatnya stok BBM di SPBU saat ini tidak disebabkan oleh kelangkaan pasokan, terutama untuk BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar. "Kalau Pertalite tidak langka," tegasnya.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkap kuota penyaluran BBM Pertalite dan Solar sudah semakin menipis hingga pertengahan tahun 2022 ini.
Irto memaparkan, hingga Juli 2022, Solar subsidi sudah tersalurkan 9.9 juta kiloliter (KL) dari total kuota 14.9 juta KL. Sehingga tersisa 5 juta KL saja.
ADVERTISEMENT
"Sementara Pertalite, hingga Juli sudah tersalurkan 16,8 juta KL, dari kuota 23 juta KL," ungkapnya kepada kumparan, Senin (15/8).
Artinya, kuota penyaluran Pertalite hingga saat ini hanya tersisa 6,2 juta KL saja. Meski begitu, Irto menyanggah jika antrean di SPBU disebabkan kelangkaan Pertalite maupun Solar lantaran belum ada pembatasan penjualan.
"Kita belum ada pembatasan untuk SPBU, namun memang kuota BBM Subsidi semakin menipis," tegasnya.
Sementara menyoal antrean yang terjadi, dia mengaku sempat terjadi keterlambatan pengiriman BBM pekan lalu, lebih tepatnya selama 7-8 Agustus 2022. Namun, saat ini Pertamina sudah mengatasi masalah tersebut.
Walaupun demikian, Irto tidak membeberkan secara rinci SPBU di wilayah mana saja yang terjadi antrean mengular sepanjang pekan lalu tersebut.
ADVERTISEMENT
"Minggu lalu sempat ada yang terlambat, tapi kita tapi kita sudah optimalkan penyaluran dengan mengoperasikan Depot BBM kami 24 jam," pungkasnya.