AP I Masih Catatkan Kerugian Rp 813 Miliar di Oktober 2022

7 November 2022 18:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I atau AP I berupaya menurunkan kerugian dalam kinerja keuangannya setelah terhantam pandemi COVID-19. Per Oktober 2022, perusahaan tersebut masih membukukan kerugian Rp 813 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, membeberkan rugi bersih tersebut turun cukup signifikan dari rugi bersih dalam laporan keuangan perseroan di kuartal II 2022 yaitu mencapai Rp 1,1 triliun.
"Kemarin kita masih negatif Rp 1,1 triliun, terus ini masuk di Oktober masih negatif tapi menurun lagi menjadi sekitar Rp 813 miliar," ujar Faik saat acara Rumpi BUMN, Senin (7/11).
Faik memastikan kinerja keuangan AP I secara bulanan juga sudah semakin positif sejak Juli sampai Oktober 2022. Meski demikian, secara kumulatif AP I masih membukukan rugi di 2022.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi. Foto: Dok. AP I
Faik menuturkan, untuk tahun ini memang masih berat untuk mengembalikan keuntungan. Namun, pihaknya optimistis kinerja keuangan AP I sudah positif di 2023.
"Tapi yang jelas tahun 2023 kita targetkan positif. Tahun ini saya sudah all out, kalau dari 2022 ini eviden sudah positif, cashflow sudah positif, tapi net profit yang masih negatif tadi yang kita dorong," jelas Faik.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan lagi diupayakan bisa break even walau memang agak berat, tapi yang jelas sampai dengan Oktober rugi kita sekitar Rp 813 miliar," tambahnya.

AP I Tingkatkan Kapasitas Penumpang

Faik mengatakan hikmah selama pandemi COVID-19 yaitu AP I berhasil meningkatkan kapasitas penumpang di beberapa bandara kelolaannya. Misal,nya di Yogyakarta International Airport (YIA), Banjarmasin, hingga Ambon.
"Bayangkan kalau kita tidak naikin kapasitas penumpang waktu COVID, maka boleh dikatakan selama pandemi kita tidak bisa melaksanakan protokol kesehatan yang baik di bandara. Tapi dengan bandara diperluas, kita masih bisa melayani," tutur Fak.
Dalam kesempatan tersebut, Faik optimistis jumlah penumpang kumulatif AP I bisa mencapai 50 juta penumpang di tahun 2022, melebihi target yang ditetapkan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan pihaknya menargetkan jumlah penumpang di seluruh 15 bandara yang dikelola AP I secara kumulatif hingga akhir tahun 2022 sebesar 38 juta penumpang.
Momentum peningkatan traffic ini, lanjut Faik, juga akan disokong oleh perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang akan dilaksanakan pada pertengahan November 2022, serta masa liburan natal dan tahun baru (Nataru).
"Sampai dengan akhir Oktober saja sudah 43 juta, jadi kita memproyeksikan nanti sampai Desember mungkin di angka sekitar 50 juta penumpang satu tahun, jadi jauh di atas yang kita rencanakan di RKAP," tandasnya.