AP I Optimistis Jumlah Penumpang Kumulatif Tembus 50 Juta di Tahun 2022

7 November 2022 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I (AP I) mengungkapkan optimisme jumlah penumpang kumulatif mencapai 50 juta penumpang di tahun 2022, melebihi target yang ditetapkan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, menjelaskan pihaknya menargetkan jumlah penumpang di seluruh 15 bandara yang dikelola AP I secara kumulatif hingga akhir tahun 2022 sebesar 38 juta penumpang.
"Sampai dengan akhir Oktober saja sudah 43 juta, jadi kita memproyeksikan nanti sampai Desember mungkin di angka sekitar 50 juta penumpang satu tahun, jadi jauh di atas yang kita rencanakan di RKAP," ujarnya saat Rumpi BUMN, Senin (7/11).
Faik melanjutkan catatan yang positif terjadi terutama di sektor penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dia berkata, penerbangan internasional di Bali baru berjalan di April 2022.
"Di Mei mulai ada traffic, waktu itu rata-rata per hari sudah 4 ribu penumpang, tapi di Juni rata-rata per hari naik 8 ribu penumpang per hari, Juli menjadi 12 ribu penumpang per hari, jadi naik 4 ribu setiap bulan," jelasnya.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Hal ini, menurut dia, menunjukkan bahwa animo wisatawan Bali sudah naik tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan AP I adalah memberikan insentif dalam bentuk free landing fee untuk pesawat asing.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, saat ini traffic penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah meningkat cukup signifikan, mencapai level 22.000-24.000 penerbangan internasional per hari.
Momentum peningkatan traffic penerbangan ini, lanjut Faik, juga akan disokong oleh perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang akan dilaksanakan pada pertengahan November 2022, serta masa liburan natal dan tahun baru (Nataru).
"Dipastikan tahun ini volume traffic pasti akan meningkat signifikan karena masalah pelonggaran protokol kesehatan, jumlah pesawat yang dioperasikan semakin hari semakin banyak, jadi ya bisa dipastikan nanti akan lebih bagus dari tahun sebelumnya," tutur Faik.

Industri Penerbangan Rebound Berkat Pasar Domestik

Faik menjelaskan, industri penerbangan di Indonesia sudah mulai pulih atau rebound menuju kondisi pra pandemi lantaran mengandalkan pasar domestik yang sangat besar. Hal ini yang membedakan Indonesia dengan negara lain.
ADVERTISEMENT
"Kita optimistis karena faktor domestik, kalau saya diskusi dengan pengelola bandara lain di Changi, Incheon, mereka itu hanya bergantung kepada internasional, masih sangat terbatas pergerakannya karena masing-masing negara masih membatasi." ungkap dia.
Adapun saat ini AP I sedang menunggu pulihnya industri penerbangan dari sisi supply, yakni penambahan armada pesawat yang selama pandemi sempat grounded atau ditarik oleh lessor.
"Pesawat yang grounded butuh waktu agar bisa terbang lagi, perawatan pesawat itu sekarang pada ngantre. Jadi sekarang ini kondisinya justru demand-nya lebih besar dari supply-nya," pungkas Faik.