AP I Prediksi 42.000 Penumpang per Hari di Bandara Ngurah Rai saat KTT G20

7 November 2022 19:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, Faik Fahmi, menargetkan jumlah penumpang yang akan memadati Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali selama perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mencapai 42.000 per hari.
ADVERTISEMENT
Faik menjelaskan, dari total 42.000 penumpang tersebut, 22.000 di antaranya merupakan penumpang internasional, sisanya adalah domestik.
"Kita proyeksikan 42.000 adalah kondisi traffic pada saat pelaksanaan G20, di mana 22.000 adalah penumpang internasional, nanti penerbangan pesawat itu sekitar 223 per hari," ujarnya saat Rumpi BUMN, Senin (7/11).
Dia melanjutkan, proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut akan terjadi mulai 10 November 2022. Hal ini pun disebabkan kondisi penerbangan saat ini memasuki high season musim dingin (winter).
"November itu masuk ke winter, jadi biasanya di winter itu jumlah penerbangan internasional meningkat lebih tinggi dari periode summer. Memang di Bali, November itu periode paling tinggi," jelasnya.
Rumpi BUMN bersama Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, di kantor Kementerian BUMN Senin (7/11/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Faik berkata, sejauh ini jumlah penumpang normal di Bandara I Gusti Ngurah Rai berkisar di angka 40.000 penumpang. Dengan demikian, peningkatannya memang tidak terlalu besar ketika KTT G20 nanti.
ADVERTISEMENT
Hal itu disebabkan, jelas dia, keterbatasan area parkir di bandara membuat AP I akan membatasi frekuensi commercial flight atau penerbangan reguler, selain yang membawa tamu undangan dan delegasi.
"Kemampuan take off-landing terbatas, memang kita ada membatasi penerbangan reguler. Misal yang berangkat dari kota kecil di Indonesia kita setop dulu, namun rute-rute yang diproyeksikan banyak bawa delegasi misal dari Jakarta, itu kita tambah frekuensinya," tutur Faik.
Lanjut Faik, pihaknya juga menargetkan adanya penambahan pendapatan bagi Perseroan dari adanya perhelatan G20 ini. Hal ini seiring pula dengan pulihnya industri penerbangan pasca pandemi COVID-19.
"Secara kumulatif, Bali termasuk yang sudah tinggi (pertumbuhannya). Tentu saja secara komersial G20 ini akan menambah pendapatan, tidak hanya dari penerbangan pesawat dan penumpang, tapi area komersial jadi rame lagi," pungkasnya.
Ilustrasi penumpang pesawat di bandara AP I. Foto: Dok. Angkasa Pura 1
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I, Devy Suradji, menambahkan selain I Gusti Ngurah Rai, ada 11 bandara lain yang akan digunakan untuk mendukung KTT G20. Seluruh bandara pendukung tersebut akan beroperasi selama 24 jam.
ADVERTISEMENT
"Ada 11 bandara pendukung, 9 bandara AP I dan 3 bandara AP II, semua pada 12-18 November beroperasi selama 24 jam. Karena antara tanggal 13-16 November untuk mengakomodir kedatangan sekian banyak kepala negara, banyak commercial flight yang terganggu," tandasnya.
Adapun AP I melaporkan total delegasi dan tamu undangan yang akan hadir di KTT G20 per 6 November 2022. Pertama, seluruh 20 kepala negara anggota G20. Lalu, 9 undangan khusus kepala negara non anggota G20, yaitu Singapura, Kamboja, Spanyol, Uni Emirat Arab, Belanda, Senegal, Rwanda, Suriname, dan Fiji.
Selain itu, ada tambahan 10 tamu undangan VVIP, yakni Presiden Zambia, Presiden Angola, Presiden Sudan Selatan, PM Denmark, Ratu Maxima, Presiden FIFA, Presiden IOC, Atlantik Council, World Economic Forum, dan Elon Musk.
ADVERTISEMENT