Apa Itu Inklusi Keuangan?

4 Oktober 2019 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-ilustrasi seseorang sedang melakukan Inklusi keuangan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-ilustrasi seseorang sedang melakukan Inklusi keuangan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketimpangan ekonomi menjadi salah satu 'PR' bagi pemerintah untuk diatasi. Pasalnya, ketimpangan ekonomi memicu kurang meratanya kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketimpangan ekonomi inilah yang menjadi latar belakang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menginisiasi Bulan Inklusi Keuangan.
Pernah mendengar soal inklusi keuangan? Meski kurang familier, tetapi tanpa disadari hampir semua yang Anda lakukan ternyata bagian dari keberadaan inklusi keuangan itu sendiri.
Ya, Bank Dunia mendefinisikan inklusi keuangan sebagai individu atau bisnis yang mempunyai akses untuk mempunyai keuangan yang cukup mampu untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.
Sederhananya, inklusi keuangan merujuk pada keadaan setiap orang yang memiliki dan menggunakan berbagai produk atau jasa keuangan seperti mobile banking, uang elektronik, tabungan digital, SMS banking, dan layanan asuransi.
Dengan adanya inklusi keuangan ini pula, diharapkan setiap lapisan masyarakat memiliki akses yang setara dalam penggunaan uang sekaligus dapat menggunakan serta memanfaatkan setiap layanan serta teknologi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masih rendah. Berdasarkan data survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016, tingkat pemahaman keuangan (literasi) masyarakat Indonesia baru mencapai 29,66 persen. Sementara itu, tingkat penggunaan atau masyarakat yang memiliki akses terhadap layanan dan jasa keuangan (inklusi keuangan) baru mencapai 67,82 persen.
Untuk itu, untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus memperluas akses layanan keuangan di daerah dengan mempercepat penetrasi keuangan inklusif di Indonesia.
Adapun langkah yang dilakukan BRI adalah penambahan agen branchless banking yakni Agen BRILink dan layanan perbankan terapung yang dikenal dengan nama Rumah Kreatif Teras Kapal.
Bahtera Seva III yang biasanya digunakan sebagai Teras BRI Kapal juga digunakan untuk menyalurkan bantuan untuk para korban gempa di Halmahera Selatan Foto: Dok. BRI
Sejak diluncurkan pada tahun 2015, Teras Kapal BRI telah memberikan banyak manfaat di antaranya mendekatkan akses dan sarana layanan perbankan kepada masyarakat Indonesia, terutama bagi masyarakat di wilayah kepulauan dan pesisir yang masih sulit atau belum mendapatkan akses terhadap layanan perbankan.
ADVERTISEMENT
Layanan perbankan yang diberikan Teras BRI Kapal sama seperti yang dijumpai di kantor BRI pada umumnya, antara lain produk simpanan, pinjaman hingga pembayaran. Layanan ini juga menyediakan kas bagi Agen BRILink, yang merupakan kepanjangan tangan layanan Bank BRI yang dilakukan oleh nasabah BRI sehingga semakin mempermudah nasabah yang ingin melakukan transaksi keuangan.
Ruang layanan nasabah di Kapal Bahtera Seva II, yakni kapal layanan perbankan milik Bank BRI (BRI Teras Kapal). Foto: Wendiyanto Saputro
Tak hanya itu, BRI juga menyiapkan platform pembukaan rekening berbasis mobile apps yang akan dilekatkan kepada Agen BRILink, sehingga para Agen BRILink bisa menjadi perpanjangan tangan petugas customer service yang selama ini bertugas melayani pembukaan rekening di Unit Kerja BRI.
Berbagai layanan yang dihadirkan BRI dapat mempermudah masyarakat untuk mendapat akses terhadap macam-macam layanan keuangan. BRI terus berupaya meningkatkan jumlah agen dan menjaga kualitas performa Agen BRILink guna mendorong inklusi keuangan perseroan.
ADVERTISEMENT