Apa Uang Bisa Jadi Sarana Penularan Virus Corona?

17 Maret 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang Rupiah. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang Rupiah. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Masuknya Virus Corona ke Indonesia berimbas ke dunia perbankan. Tiga bank yakni CIMB Niaga, Bank Mandiri, dan BNI mengumumkan karyawan mereka positif tertular virus corona SARS-CoV-2, penyebab penyakit covid-19.
ADVERTISEMENT
Tidak diketahui dari mana tiga karyawan dari tiga bank berbeda tersebut tertular, apakah dari transaksi uang atau sarana lain.
Hanya saja, kini dunia perbankan melakukan regulasi ketat untuk mengantisipasi penularan, termasuk lewat uang. Bank Indonesia(BI) melakukan kebijakan khusus sebelum mendistribusikan uang. Uang yang akan didistribusikan akan dikarantina selama 14 hari dan disemprot disinfektan.
Kekhawatiran akan penyebaran virus corona lewat uang kertas memang sempat muncul meski belum ada yang membuktikan kasus penularan secara spesifik.
ilustrasi uang Foto: Shutterstock
Di luar negeri bank sentral di Korea Selatan dan China juga sempat memberlakukan penanganan khusus terhadap uang-uang kertasnya sebelum didistribusikan ke masyarakat. Pemerintah Korea melakukan karantina terhadap uang-uangnya dan disimpan dalam suhu tertentu. Sementara itu, pemerintah China melakukan penyemprotan disinfektan terhadap uang-uang yang belum didistribusikan.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah benar uang dapat menjadi media penularan virus?
Hingga kini belum ditemukan kasus yang spesifik mendeskripsikan uang sebagai sarana penularan virus corona.
Lembaga World Health Organization (WHO) pun hingga kini tak menyebut secara spesifik uang kertas sebagai sumber sarana penularan. Seperti diberitakan Telegraph, WHO hanya mengimbau agar masyarakat selalu mencuci tangan setelah memegang uang.
Namun, uang memang tak pernah aman dari mikroorganisme. Penelitian yang dilakukan London Metropolitan University dan money.co.uk menyebut uang tunai sebagai sarana penyebaran berbagai macam kuman.
Hal tersebut dibuktikan dengan menganalisa 36 sampel yang diambil dari uang kertas dan koin. Melalui analisa yang dilakukan selama delapan pekan ditemukan keberadaan bakteri berbahaya seperti staphylococcus yang berpotensi menimbulkan penyakit tulang, sendi, katup jantung sampai infeksi paru-paru pada uang-uang tersebut.
ADVERTISEMENT
Meski uang kemungkinan besar menjadi "rumah" bagi bakteri, namun akademisi senior John Hopkins University Amesh Adalja menyebut bahwa uang bukan sarana penyebaran virus seperti corona.
Ia menyebut, virus seperti corona menular ketika cairan yang keluar saat bersin atau batuk dan masuk ke sistem pernafasan orang lain.
"Muncratan itu bisa menjangkau jarak hampir 2 meter," kata Adalja seperti dikutip CNN.
Oleh karena itu, Adalja lebih menekankan agar warga senantiasa mencuci tangan setelah memegang benda apa pun, termasuk uang.