Apindo: 30 Juta Pekerja Sektor Properti Terancam Kena Dampak Corona

14 Mei 2020 17:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon pembeli melihat satu perumahan yang ditawarkan dalam salah satu pameran properti di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Calon pembeli melihat satu perumahan yang ditawarkan dalam salah satu pameran properti di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi corona dimungkinkan akan terus menimbulkan dampak ekonomi kian besar jika tak segera dibereskan. Termasuk, mengancam nasib jutaan para pekerja hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
ADVERTISEMENT
Ketua Bidang Properti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar mengungkapkan, sektor properti yang kini menurun drastis bisa berdampak pada sekitar 30 juta pekerja di dalamnya.
"Tenaga kerja yang terdampak langsung jumlahnya sangat besar 30, 34 juta, total ada," ujar Sanny dalam konferensi pers online, Kamis (14/5).
Jumlah itu, kata dia, belum termasuk ditambah dengan sektor informal yang juga ikut terdampak seperti sewa kontrakan hingga warung-warung untuk para pekerja lapangan.
“Jadi kita semua harus berupaya agar industri properti ini jangan sampai terganggu karena ada 30 jutaan pekerja yang berpotensi terdampak. Ini kan jumlah yang sangat besar dan tidak main-main,” imbuhnya.
Calon pembeli melihat satu perumahan yang ditawarkan dalam salah satu pameran properti di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Senada, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Properti Hendro Gondokusumo mengatakan, sektor properti memang berkaitan erat dengan sektor lain (backward linkage) serta bisa mempengaruhi pertumbuhan sektor lain (forward linkage). Tak elak, ini menjadikan sektor properti memiliki peran sentral pada pembangunan.
ADVERTISEMENT
“Dari 175 sektor industri yang bergerak dengan keterkaitan langsung dan tidak langsung dengan sektor properti, industri properti memiliki pangsa jumlah permintaan akhir 33,9 persen sehingga ini yang menjadikan industri properti sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Hendro.
Di sisi lain, kontribusi properti nasional terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2019 adalah masih relatif kecil sebesar 2,77 persen. Sementara negara lainnya seperti Thailand bisa mencapai 8,3 persen, Malaysia 20,53 persen, Filipina 21,09 persen dan Singapura 23,34 persen.
“Dengan kontribusi PDB yang masih kecil saja sektor properti nasional memiliki pengaruh yang demikian besar untuk industri ikutannya. Kami harapkan ke depan sektor ini mendapat perhatian lebih, apalagi berkaitan langsung tidak hanya dengan karyawan saja, tetapi dampaknya juga langsung bersentuhan dengan rakyat terutama kaitannya dengan perumahan,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!