APINDO Minta Pemerintah Pastikan Sumber Utama Polusi Udara dan Dampak Ekonominya

21 Agustus 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfrensi Pers Outlook Ekonomi & Bisnis APINDO 2023, di Kantor APINDO, Jakarta, Rabu (21/12).  Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi Pers Outlook Ekonomi & Bisnis APINDO 2023, di Kantor APINDO, Jakarta, Rabu (21/12). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W. Kamdani mendorong pemerintah untuk menyusun kajian sumber utama polusi udara di Jabodetabek. Mereka juga minta ada kajian soal dampak ekonomi dan dampak regulasi terhadap kondisi ini.
ADVERTISEMENT
Langkah ini dilakukan untuk menanggapi arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas terkait isu polusi udara. Salah satunya merancang regulasi untuk menargetkan penurunan polusi berdasar kajian tersebut, dengan menggunakan pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam menangani polusi udara Jakarta.
Shinta mengungkapkan, hal tersebut merupakan langkah berkelanjutan dalam upaya mitigasi polusi udara jangka menengah dan jangka panjang.
“APINDO mengapresiasi dan mendukung penuh inisiatif just transition yang mampu menciptakan solusi efektif, realistis dan berdampak. APINDO mendorong kolaborasi kolektif dan berkelanjutan antara asosiasi mau pun segenap pemangku kepentingan baik nasional mau pun internasional,“ papar Shinta dalam keterangan resmi Senin (21/8).
Foto kondisi polusi udara Jakarta pada pukul 10:15 WIB pada Jumat (18/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Secara paralel juga diperlukan solusi jangka pendek melalui fokus atas penegakan regulasi pengendalian polusi yang sudah ada, misalnya kebijakan uji emisi, larangan pembakaran sampah, kebijakan insentif penggunaan kendaraan umum & kendaraan listrik, stimulus bagi pelaku usaha untuk mengurangi emisi via kebijakan insentif untuk mengganti mesin produksi agar menjadi lebih ramah lingkungan, juga kebijakan pasar karbon dan pajak karbon.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk solusi jangka menengah, APINDO turut mendukung program-program yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat luas. Seperti peningkatan pengadaan moda transportasi yang ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik dan Mass Rapid Transport, dan dekarbonisasi rantai pasok. APINDO juga mendukung pengumpulan data akurat secara real time seperti alat sensor kualitas udara di banyak tempat sebagai solusi krusial demi meningkatkan kesadaran masyarakat perihal peningkatan polusi udara.
Target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 yang mengatur mitigasi risiko dan adaptasi terhadap perubahan iklim perlu dilakukan dengan cara yang wajar dan berkeadilan. Sehingga diperlukan implementasi dekarbonisasi secara makro maupun mikro perlu dilakukan secara end-to-end atas rantai pasokan.
Terkait isu WFH, APINDO berpendapat agar kebijakan ini tidak semata bersifat temporer dan reaktif. Hal ini disebabkan oleh polusi udara membutuhkan upaya yang lebih sustainable untuk menyelesaikan permasalahan secara holistik dan tidak semua semua sektor usaha dapat menerapkan begitu saja pola kerja Work From Home (WFH), misalnya pekerja pabrik yang harus berada di lokasi usaha untuk kegiatan produksi.
ADVERTISEMENT
APINDO juga berpendapat kajian sumber utama polusi diperlukan dengan dengan sejumlah pertimbangan, yang meliputi besaran polusi yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan atau faktor lain. Sebagai contoh, pembakaran sampah oleh masyarakat, dampak kegiatan usaha, atau dari sumber lain di antaranya kondisi musim kemarau dengan rendahnya intensitas hujan yang terjadi beberapa bulan terakhir.