Appnindo: Industri Rokok Elektrik Tumbuh Hingga Rp 426 Miliar di 2019

12 Februari 2020 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual di sebuah toko vape di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual di sebuah toko vape di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Vape atau rokok elektrik mulai berkontribusi terhadap pergerakan perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (Appnindo) Syaiful Hayat mengatakan, potensi pertumbuhan bisnis vape cukup besar.
“Tercatat, industri ini telah memberikan kontribusi sebesar Rp 154,1 miliar di 2018 dan bertumbuh hingga Rp 426 miliar di 2019,” kata Syaiful di MBloc Space, Jakarta, Rabu (12/2).
Syaiful mengungkapkan, saat ini pengguna vape di Indonesia sudah mencapai jutaan orang. Namun, ia mengakui banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi khususnya terkait manfaat rokok elektrik.
“Isu-isu yang berkembang luar biasa sekali bahkan cenderung hoaksnya luar biasa. Sedangkan vape sudah banyak (pemakainya) sudah ada terakhir 2 juta vapers,” ujar Syaiful.
vape Foto: shutterstock
Syaiful menganggap, sebagai industri yang baru bertumbuh, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dan dibenahi oleh pelaku bisnis serta pemangku kepentingan. Untuk itu, dengan adanya Appnindo ini diharapkan bisa membantu sosialisasi dan edukasi ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Appnindo Roy Lefrans mengungkapkan, pihaknya juga akan memfasilitasi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi akurat mengenai rokok elektrik. Sehingga banyak yang semakin paham dengan adanya pilihan industri ini.
“Ini guna menghindari stigma yang keliru di kalangan masyarakat akibat penyalahgunaan dan peredaran produk-produk ilegal yang dikaitkan dengan penghantar nikotin elektronik,” ungkap Roy.