Arab Saudi Setop Umrah, Biro Travel Pusing Tujuh Keliling

28 Februari 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibadah Umrah.
 Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibadah Umrah. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi menyetop sementara kedatangan semua jemaah umrah dari luar negaranya, termasuk Indonesia. Penghentian ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Bahkan tak hanya umrah yang dilarang, Masjid Nabawi untuk sementara juga tak boleh dikunjungi.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh Republik Indonesia (Amphuri) memproyeksikan sebanyak 200.000 jemaah umrah akan tertunda perjalanannya.
"Sekitar 150 ribu sampai 200 ribu jemaah umrah yang akan tertunda," kata Ketua Amphuri Joko Asmoro kepada kumparan, Kamis (27/2).
Joko meminta seluruh pendaftaran umrah untuk diberhentikan hingga waktu yang belum ditentukan.
Larangan tersebut tentunya membuat biro perjalanan pusing tujuh keliling. Mereka harus memutar otak untuk mencarikan solusi jemaah yang kadung terjadwal keberangkatannya.
Berikut kumparan rangkum langkah-langkah yang ditempuh biro travel untuk menyikapi penghentian sementara umrah:

Biro Travel Upayakan Penjadwalan Ulang Keberangkatan Umrah

Amphuri saat ini berupaya mencari solusi untuk para calon jemaah yang batal berangkat umrah. Salah satu solusi yang ditawarkan kepada calon jemaah umrah yaitu penjadwalan ulang.
ADVERTISEMENT
Ketua Amphuri Joko Asmoro mengatakan, solusi reschedule masih akan mungkin terjadi. Namun ia mengakui jika mengatur penjadwalan ulang bukan hal yang mudah.
“Tentunya kita berharap penyelenggara umrah bila ada jemaah yang batal tetap diurus proses pembatalannya, mohon dimaklumi bahwa pembatalan tidak mudah,” jelas Joko.
Jamaah umrah di depan Ka’bah. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Apalagi, kata Joko, uang para calon jemaah umrah sudah sampai ke pihak maskapai dan hotel di Arab Saudi. Proses pergantian jadwal maupun pembatalan membutuhkan waktu yang lama.
“Paling cepat dua bulan kali ya, tergantung juga dengan pihak-pihak terkait,” imbuhnya.
Ia memastikan pihaknya akan terus membantu para calon jemaah umrah untuk melakukan penjadwalan ulang.

Biro Travel Lobi Maskapai dan Hotel untuk Refund

Selain mengupayakan penjadwalan ulang keberangkatan, Amphuri juga berencana melobi maskapai penerbangan dan hotel untuk pengembalian dana calon jemaah umrah.
ADVERTISEMENT
Joko mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pertemuan dengan perusahaan maskapai penerbangan dan hotel Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, Amphuri akan meminta maskapai mengembalikan dana (refund) maupun penjadwalan ulang. Sebab, penyetopan jemaah bukan karena kesalahan dari pihak asosiasi.
"Reschedule, termasuk refund juga kalau misal terjadi cuman hanya mengundurkan diri pembayarannya. Ada berapa dan berapa lama waktunya," kata Joko.
Joko mengatakan seluruh maskapai penerbangan ke Saudi Arabia dari Jakarta akan diundang, termasuk maskapai asing.
"Garuda Indonesia, Saudi Airline, Emirates Airlines, Etihad Airlines, Malaysia Airlines, Singapore Airlines," imbuhnya.

Biro Travel Mulai Sibuk Urusi Refund Jemaah Umrah

Ketua Asosiasi Tour and Travel (Asita) DIY, Udi Sudiyanto menjelaskan, sejumlah biro perjalanan umrah di DIY tengah sibuk berkoordinasi soal refund biaya pembuatan visa, tiket pesawat, dan lain sebagainya yang sudah dibayarkan calon jemaah.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak hafal itu jumlah pasti biro umrah, harus cek. Tapi memang banyak. Kalau dampak kerugian belum. Hari ini mereka mulai sibuk ngurus refund-nya dengan jemaahnya dan sebagainya. Jadi kita belum bisa menghitung kerugiannya," ujar Udi saat dihubungi kumparan, Kamis (27/2).
Adapun jemaah yang diutamakan pengembalian uangnya yakni mereka yang telah membayar penuh.
"Yang kami concern adalah uang jemaah yang sudah confirm membayar semua. Karena tentu dari calon kami sudah urus untuk biaya pembuatan visa, tiket pesawat dan lainnya," kata dia.
Udi menjelaskan, formula refund ini masih terus dikonsolidasikan. Namun dia berharap ke depan calon jemaah yang sudah membayar bisa menjadi prioritas utama.
Pihaknya juga menunggu campur tangan pemerintah menyelesaikan persoalan umrah ini, sehingga semua tidak ada yang dirugikan.
ADVERTISEMENT