AS Akan Bertemu China, Wall Street Ditutup Menguat

19 Juni 2019 7:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat. Bahkan indeks S&P 500 mendekati rekor tertinggi setelah Washington kembali melakukan pembicaraan perdagangan dengan Beijing. Selain itu, meningkatnya kepercayaan investor bahwa The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini juga memberikan sentimen positif terhadap bursa AS.
ADVERTISEMENT
Dikutip Reuters, Rabu (19/6), Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknya akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G20 akhir bulan ini. Pembicaraan antara kedua negara pun akan dimulai kembali setelah adanya jeda.
Pasar saham global telah rally dan turun berulang kali dalam beberapa bulan terakhir sebagai reaksi terhadap komentar dari Trump tentang negosiasi perang dagang. Pernyataan Trump pada hari Selasa kemarin mendorong sektor industri naik 1,9 persen dan sektor teknologi naik 1,7 persen. Kedua sektor inilah yang memberikan dorongan paling besar. Sedangkan indeks Philadelphia Semiconductor melonjak 4,3 persen.
Ilustrasi Wall Street Foto: Pixabay
“Kami tidak dapat mengabaikan kelanjutan pembicaraan China dan AS untuk berhenti dari pertengkaran perdagangan yang berkepanjangan. Saya rasa kami belum keluar dari masalah,” ungkap Kepala Strategi Investasi Baker Avenue Asset Management King Lip di San Francisco.
ADVERTISEMENT
Perang dagang AS-China dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi membuat investor semakin berharap Federal Reserve akan memangkas suku bunga untuk mempertahankan ekspansi ekonomi AS.
Indeks S&P 500 telah naik 6 persen selama bulan ini. Dow Jones Industrial Average melonjak 1,35 persen menjadi 26.465,54 poin, sedangkan S&P 500 naik 0,97 persen menjadi 2.917,75. Nasdaq Composite naik 1,39 persen menjadi 7.953,88.
Saham Boeing Co melonjak 5,4 persen setelah mencuatnya rencana bahwa perusahaan tersebut menerima pesanan untuk 737 jet MAX senilai lebih dari USD 24 miliar.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 7,0 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 6,8 miliar saham.