ASDP Raup Laba Rp 533 M per Oktober 2022, Melesat 90 Persen

14 Desember 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Indonesia Ferry Djunia Satriawan dalam acara Media Gathering ASDP di Kembang Goela Restaurant, Rabu (14/12/2022).  Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Indonesia Ferry Djunia Satriawan dalam acara Media Gathering ASDP di Kembang Goela Restaurant, Rabu (14/12/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan laba sekitar Rp 533 miliar sampai Oktober 2022. Angka tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan sekitar 90 persen dibandingkan target yang sudah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan, Teknologi Informasi, dan Manajemen Risiko ASDP Indonesia Ferry Djunia Satriawan mengatakan bahwa laba yang dihasilkan perseroan sudah double digit. Adapun ASDP Indonesia mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 3,5 triliun atau tumbuh 25 persen.
"Kinerja ASDP sampai Oktober ini, Alhamdulillah secara konsolidasi mencapai Rp 533 miliar labanya. Ini growth cukup signifikan hampir 90 persen bahkan dari target ini sudah double, hampir double dibanding target yang ditetapkan," ujarnya dalam acara Media Gathering ASDP di Kembang Goela Restaurant, Rabu (14/12).
Kapal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Foto: ASDP
Menurutnya dengan laba yang berhasil tumbuh sekitar 90 persen, perseroan mampu meraih target hampir dua kali lipat hingga akhir tahun. Untuk itu, ia memperkirakan laba ASDP Indonesia mencapai Rp 559 miliar di 2022.
ADVERTISEMENT
"Kira-kira kurang lebih tumbuh 171 persen dibanding tahun sebelumnya. Mudah-mudahan bisa mendekati dua kali dari tahun sebelumnya," kata dia.
Dia merasa pencapaian ASDP Indonesia tidak terlepas dari strategi top line terkait bagaimana produksi bisa meningkat, termasuk jumlah penumpang yang bertambah. Lalu, adanya pengendalian biaya untuk mendongkrak bottom line laba yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Aset kita Oktober mendekati Rp 10 triliun atau Rp 9,96 triliun, meningkat 22 persen dibanding 2021," pungkasnya.