Asosiasi Fintech Minta Presiden Pengganti Jokowi Berantas Pinjol Ilegal

1 November 2023 14:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah anak membaca bersama di dekat dinding bermural di kawasan Tempurejo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/9).  Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anak membaca bersama di dekat dinding bermural di kawasan Tempurejo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/9). Foto: Didik Suhartono/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengusaha menginginkan capres dan cawapres yang terpilih pada Pilpres 2024 bisa memberantas pinjol ilegal. Sebab, hal tersebut bisa berdampak buruk terhadap fintech legal.
ADVERTISEMENT
Executive Director Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Aries Setiadi, berharap pasangan capres-cawapres yang terpilih memiliki perhatian terhadap industri fintech. Pemerintah bertugas untuk mengawasi industri fintech dan juga memberi wadah inovasi.
“Sangat pastinya ingin (capres berantas pinjol ilegal), di anggota asosiasi pasti fintech yang legal. Fintech yang legal ikuti runtutan syarat persyaratan pendaftaran panjang, butuh sertifikasi dan lain-lain,” kata Aries saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/11).
Meski demikian, sisi suplai dari jumlah fintech ilegal tidak hanya diperhatikan, namun juga pemerintah di periode berikutnya harus mengedukasi konsumen supaya bisa membentengi diri. Pengusaha meminta pemerintah lebih menggalakkan program edukasi literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat.
“Tiga pasangan kalau kita lihat visi-misi yang sekarang dilihat di publik juga cukup memiliki perhatian yang baik terhadap ekonomi digital dari masing-masing pasangan. Mereka juga sudah terinformasi adanya fintech dan adanya ekonomi digital,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Executive Director Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Aries Setiadi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/11/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Aries menuturkan, bisnis fintech di tahun 2024 lebih menarik karena pangsa pasar masih ada. Selain itu, inovasi fintech meningkatkan efisiensi di masyarakat.
“Ke depan inovasi berjalan semakin mempermudah lagi dan aspeknya juga tidak hanya fasilitasi, kesehatan pertanian digitalisasi, kerja sama antar sektor dan antar layanan jasa keuangan berbasis teknologi lebih kuat,” lanjut Aries.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya memprediksi banyak sektor fintech khususnya sektor telekomunikasi akan mencatatkan kinerja baik di 2024.
“Kita memang dari asosiasi, ada beberapa strategi untuk menyasar ke beberapa sektor yang menyasar ke pemilu tahun depan,” ujar Ronald.
Ronald berharap capres dan cawapres yang terpilih memprioritaskan fintech bisa dimanfaatkan dalam inklusi keuangan. Inklusi perlu ditingkatkan sehingga masyarakat bisa mengakses keuangan digital lebih cepat dan mudah.
ADVERTISEMENT