news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Asosiasi Fintech Syariah Sowan ke Ma’ruf Amin, Sampaikan Rencana Kerja

21 Januari 2020 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia, Ronald Y Wijaya. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia, Ronald Y Wijaya. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menyampaikan rencana bisnisnya ke Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ketua AFSI, Ronald Wijaya mengatakan, pihaknya berencana mendukung adanya bank wakaf mikro untuk membangun ekosistem perekonomian syariah.
ADVERTISEMENT
AFSI juga bakal mendukung investasi sejumlah sektor, misalnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Dalam asosiasi yang dipimpinnya terdapat 130 fintech, di mana 45 perusahaan murni syariah.
"Di regulasi ada payment, peer to peer, ada inovasi keuangan digital. Di peer to peer sendiri kami banyak investasi di UKM, mikro, infrastruktur," jelas Ronald di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Selasa (21/1).
"Kalau di inovasi keuangan digital kita banyak di project financing, agregator, funding agent. Cukup beragam," tambah dia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Ronald juga ingin fintech masuk dalam pembiayaan UMKM untuk masyarakat. Hal itu untuk mengakomodir usaha kecil yang tak mampu mengambil pinjaman dari bank syariah. Umumnya bank syariah menetapkan syarat minimal pengambilan pinjaman di atas Rp 25 juta.
ADVERTISEMENT
"Bank bisa masuk di bawah minimal Rp 25 juta jadi ada gap di situ. Nah di sinilah fintech bisa masuk sampai ketika UKM tersebut layak dapat pembiayaan lebih dari 25 juta," kata dia.
"Kita berpotensi untuk mengisi gap itu. Jadi selama ini permodalan di antara Rp 3 juta - Rp 25 juta yang pak Wapres pikirkan gimana caranya itu. Ternyata alhamdulillah teman-teman dari fintech syariah punya potensi untuk permodalan secara syariah untuk range Rp 3 juta - Rp 24 juta," lanjut dia.
Meski begitu, Ronald mengatakan masih banyak kendala yang ia temui dalam pengembangan fintech syariah. Kurangnya infrastruktur teknologi dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang fintech syariah jadi kendala utama yang dialaminya sekarang.
ADVERTISEMENT
"Dari kami, kalau kami lihat masalah infrastruktur ya artinya ada beberapa infrastruktur teknologi syariah itu belum boleh pakai, contohnya payment gateway. Itu kan alat mempermudah transaksinya dari mana pun bisa transfer segala macam," kata dia.