Asosiasi Minta Investasi Asuransi Direlaksasi dan Lembaga Penjamin Polis Dibuat

8 Juni 2021 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Asuransi Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asuransi Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, mengakui kinerja industri Asuransi Jiwa sudah mulai membaik di kuartal I 2021. Namun, ia menegaskan kinerja Asuransi Jiwa harus terus ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Budi meminta pemerintah atau pihak terkait bisa mendukung penetrasi Asuransi Jiwa dengan diteruskannya relaksasi produk asuransi.
“Harapan kami kepada stakeholder terkait untuk mendorong peningkatan penetrasi dan pertumbuhan industri Asuransi Jiwa yaitu relaksasi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi dapat diberlakukan secara permanen,” kata Budi saat konferensi pers secara virtual, Selasa (8/6).
Budi menganggap relaksasi tersebut penting karena produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau populer disebut unit link masih mendominasi pendapatan Asuransi Jiwa.
Ketua dewan pengurus AAJI Budi Tampubolon, saat memaparkan kinerja industri asuransi jiwa kuartal III 2019 di rumah AAJI, Jakarta, Rabu (11/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Hingga kuartal I 2021, penjualan unit link masih bisa tumbuh 31,7 persen dengan kontribusi mencapai 62,4 persen dari keseluruhan total premi industri Asuransi Jiwa.
“Unit link itu masih mendominasi pendapatan industri Asuransi Jiwa yang artinya masih sangat diminati masyarakat, yang artinya masih mampu menjawab kebutuhan banyak masyarakat Indonesia akan produk Asuransi Jiwa,” ujar Budi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Budi menginginkan investasi di unit link tidak hanya dibatasi pada reksadana atau jenis aset investasi lainnya yang ada saat ini. Menurutnya, masyarakat harus diberikan banyak pilihan.
“Semakin diperluas agar perusahaan Asuransi Jiwa mampu memberikan pilihan investasi yang semakin beragam kepada nasabah dan mampu juga memberikan pilihan asuransi atau aset investasi dan semakin variatif,” ungkap Budi.
Lebih lanjut, Budi menegaskan kepercayaan masyarakat ke Asuransi Jiwa harus terus didorong. Ia menyarankan salah satunya adalah pembentukan lembaga penjamin pemegang polis. Selain itu, dukungan dalam mengembangkan layanan digitalisasi harus diberikan.
“Kami berharap adanya percepatan pembentukan lembaga penjamin pemegang polis agar rasa percaya masyarakat, trust level, dan sebagainya itu bisa semakin meningkat dari level yang sudah semakin tinggi saat ini,” tutur Budi.
ADVERTISEMENT
“Kami juga mengingatkan kampanye pentingnya untuk memiliki asuransi, memiliki proteksi asuransi. Kami mengharapkan adanya insentif pajak bagi para pemegang polis ini,” tambahnya.