Asosiasi Perawatan Pesawat: Pembangunan Hanggar di Luar Jawa Potensial

13 November 2019 20:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hanggar pesawat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hanggar pesawat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi pemeliharaan dan perawatan pesawat atau Indonesia Aircraft Maintenance Service Association (IAMSA) menilai potensi pengembangan bisnis maintenance, repair, dan overhaul (MRO) masih cukup besar.
ADVERTISEMENT
Ketua Iamsa, Rowin H Mangkoesoebroto, mengatakan pengembangan cukup potensial adalah membangun hanggar di luar pulau Jawa.
"Ap I sudah beberapa kali undang IAMSA untuk buka hanggar MRO di Balikpapan. Ini rencana kerja kami. Tinggal investor," kata Rowin saat ditemui di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (13/11).
Rowin mengatakan, Balikpapan cukup potensial khususnya untuk Hanggar pesawat kecil. BIaya investasi pembangunan MRO ditaksir mencapai Rp 200 miliar lengkap gedung dan hanggar.
Rowin H. Mangkoesoenroto, Chairman IAMSA memberi sambutan di acara Aviation MRO Indonesia 2019 di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta, Rabu (13/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Total dengan kelengkapan ground handling equipment, overhead crane mungkin Rp 200 miliar. Kalau dilihat biaya investasi ini ROI (Return of Investment) sekitar 3-5 tahun karena permintaan banyak baik Indonesia maupun regional," lanjutnya.
Menurut dia, dengan kemajuan teknologi, biaya investasi hanggar pesawat bisa lebih murah dibanding dahulu. Sebab, desain konstruksi saat ini sudah lebih canggih. Kelengkapan teknis lainnya juga sudah lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Tidak berat, mahal, boros, seperti dulu. Sudah efisien. Banyak peralatan yang jadi digital sehingga operasi murah," katanya.