news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Asosiasi Startup soal Nadiem Mau Jadi Menteri: Membantu Kami

21 Oktober 2019 19:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nadiem Makarim. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Nadiem Makarim. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Pendiri Gojek, Nadiem Makarim sudah hampir pasti menduduki kursi menteri di kabinet baru Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terlihat pada hari ini saat Jokowi mengundang sejumlah figur yang akan menduduki kursi menteri.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA), Ignatius Untung mengaku, jika Nadiem menjadi menteri Jokowi, industrinya pasti akan terdampak positif. Sebab Nadiem mengetahui seluk-beluk pengembangan industri startup.
“Kalau posisinya di kementerian yang ada hubungannya dengan ekonomi digital ya plusnya adalah bisa membantu kami, kita punya orang yang mengerti industri yang duduk di kabinet,” katanya kepada kumparan, Senin (21/10).
Dia menambahkan, dampak lain Nadiem berada di kabinet yakni sistem kerja startup yang berbasis teknologi bisa terbawa di sistem kerja kementerian. Selain itu, sistem kerja cepat juga diinginkannya ditularkan Nadiem di pemerintahan.
“Kalau di ekonomi digital banyak positifnya. Ekonomi digital kan serba cepet, mudah-mudahan bisa nularin culture digital dan cepatnya,” tegas Untung.
Nadiem Makarim, Founder dan CEO Gojek Global. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selama ini, menurut dia, Menteri Kominfo Rudiantara telah berkinerja baik dengan menghubungkan industri startup dengan kementerian/lembaga lain. Diharapkan, hal serupa juga akan dilakukan Nadiem jika nantinya terpilih.
ADVERTISEMENT
“Selama ini Pak Rudiantara kayak jadi penghubung kita dengan kementerian lain. Mudah-mudahan kalau Nadiem masuk situ bisa lebih smooth lagi, karena dia mengerti industri,” jelasnya.
Namun demikian, dia berharap Nadiem menghindari konflik kepentingan. Menengok dia merupakan pendiri Gojek, sementara industri penyedia layanan transportasi daring terdapat pula Grab dan beberapa perusahaan lain sebagai pesaing.