Atasi Ancaman Krisis Pangan, ID FOOD Mau Perbaiki Sisi Hulu

2 Juli 2022 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BUMN Holding Pangan ID Food dalam RUPST tahun buku 2021, Rabu (29/6). Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
BUMN Holding Pangan ID Food dalam RUPST tahun buku 2021, Rabu (29/6). Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
BUMN Holding Pangan ID FOOD berkomitmen bersama Pemerintah mengatasi ancaman krisis pangan melalui peningkatan kemitraan petani. Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan kemitraan itu termasuk perluas lahan petani untuk produksi pangan sebagai bagian dari transformasi di hulu pangan.
ADVERTISEMENT
“Realisasi jumlah mitra petani tebu pada tahun 2021 sebanyak 23.735 petani dari target 22.367 petani atau tercapai 106 persen dari target, diikuti lahan mencapai seluas 41.509 Ha atau naik 11 persen dari tahun 2020,” kata Frans melalui keterangan tertulis usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dikutip pada Sabtu, (2/7).
Pada rapat tersebut Perseroan juga membahas keberhasilan transformasi teknologi informasi di tahun 2021 di antaranya implementasi teknologi informasi terintegrasi BUMN Klaster Pangan yang mengintegrasikan 5 BUMN Pangan dengan induk pangan PT RNI (Persero).
Selain itu, Perseroan juga merealisasikan implementasi smartfarming untuk kemudahan para petani sebagai peran penting di hulu pangan di antaranya aplikasi e-farmer, sistem digitalisasi pendaftaran mitra petani, dan pendaftaran kebun hingga digitalisasi monitoring kebun atau lahan petani.
ADVERTISEMENT
Menurut Frans, perbaikan hulu pangan bersama petani secara berkelanjutan merupakan cara ID FOOD mendukung Pemerintah untuk kedaulatan pangan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo terhadap antisipasi ancaman krisis pangan global. ID FOOD di antaranya fokus pada peningkatan produksi pangan domestik. Hal itu agar Indonesia tidak bergantung pada impor.
Untuk menjaga keseimbangan hulu dan hilir, Frans mengatakan Perseroan juga melakukan inovasi di hilir pangan dengan menghadirkan variasi produk retail pangan pokok memenuhi kebutuhan masyarakat, di antaranya peluncuran produk varian beras Rania, produk Raja gula, pendistribusian retail juga direalisasikan dengan peningkatan kolaborasi ritel online seperti warung pangan dan e-commerce lainnya.
Sementara itu, Frans melihat peluang di tahun 2022 cukup besar pada sektor retail pangan. Hal itu terbukti pada pembukuan penjualan pangan retail tahun buku 2021, Perseroan menopang pendapatan sebesar Rp 8 Triliun atau meningkat 15 persen yoy.
ADVERTISEMENT