Awal Pekan, IHSG Diprediksi Terkoreksi

14 Desember 2020 7:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal terkoreksi, dipengaruhi penyebaran virus corona yang makin tinggi. Selain itu, belum jelasnya distribusi vaksin juga turut mempengaruhi.
ADVERTISEMENT
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher Jordan, mengatakan secara teknikal pergerakan saat ini masih berpotensi mengalami koreksi dalam jangka pendek.
Dia memperkirakan, laju IHSG pagi ini Resistance 2 di level 5.998, Resistance 1 di level 5.968, Support 1 di level 5.916, dan Support 2 di level 5.894.
"Investor masih menanti perkembangan terkait stimulus Amerika Serikat dan distribusi vaksin di Indonesia. Selain itu perlu diwaspadai peningkatan kasus COVID-19 dari dalam negeri beberapa hari terakhir," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (14/12).
Pada Jumat (11/12), indeks saham ditutup menguat di level 5.938,33 (+0.07 persen). Pergerakan didorong oleh properti (+2,38 persen) dan agrikultur (+2,10 persen).
Pergerakan cukup terbatas diakibatkan banyaknya ketidakpastian terlebih setelah stimulus Amerika Serikat tak kunjung disetujui dan naiknya angka pengangguran.
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, juga melihat pergerakan IHSG terlihat sedang berada dalam rentang konsolidasi tapi cukup wajar. Sebab, masih tercatatnya capital outflow secara year to date turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.
ADVERTISEMENT
"Selama rentang konsolidasi belum dapat digeser ke arah yang lebih baik maka peluang IHSG untuk terkonsolidasi masih cukup besar. Hari ini IHSG berpotensi bergerak terbatas di rentang 5.863 hingga 5.998," katanya.

Berikut rekomendasi saham yang layak dikoleksi:

- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).