Babak Belur Dihajar Corona, Kapan Bisnis Properti Kembali Bergairah?

8 April 2020 18:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi properti Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi properti Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
ADVERTISEMENT
Sektor properti menjadi salah satu bisnis yang juga terdampak wabah virus corona. Selama masa pandemi ini, para pelanggan properti tertahan untuk melakukan transaksi.
ADVERTISEMENT
Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan lesunya properti ini salah satunya tak terlepas dari faktor prioritas di masa pandemi. Sebab, banyak orang yang masih berfokus untuk bertahan hidup selama beberapa waktu ke depan, terlebih kondisinya serba tak pasti.
"Dalam kondisi ini orang akan lihat dari prioritasnya," ujar Ferry dalam video meeting secara online, Rabu (8/4).
Terlebih, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) nantinya diterapkan, Ferry menambahkan, kondisi properti bisa jadi akan masih terpuruk. Mengingat, selama ini kondisi anjuran tetap di rumah, juga sudah terasa memukul bisnis properti. Utamanya, yang berbasis sewa seperti perkantoran hingga apartemen.
"Setiap orang memang harus stay di rumah dan dengan tidak (belum) adanya kebijakan ini (PSBB), kita udah bisa lihat hasilnya, dari mulai kasus (corona) diumumkan, dampaknya sudah demikian dahsyat. Kalau ini diperpanjang PSBB, kita harus tidak bisa berharap juga sektor properti bangkit lebih cepat," ujar Ferry.
Foto aerial menunjukann jalanan yang sepi di kawasan Semanggi, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Lantas, kapan sektor properti bisa pulih dari keterpurukan?
ADVERTISEMENT
Pihaknya menekankan, perbaikan sektor properti berbanding lurus dengan membaiknya kondisi ekonomi yang terjadi. Namun sebelumnya, kata dia, pandemi corona ini mesti sudah harus bisa diatasi.
Maka dari itu, pihaknya mengatakan upaya tepat dan efektif pemerintah dalam penanganan wabah corona ini mesti dilakukan. Setelah itu, ketika perekonomian tumbuh maka sektor-sektor lain termasuk properti bisa berkembang seiring dengan pulihnya daya beli masyarakat.
"Ekonomi bergerak, properti akan bergerak," kata dia.