Bagikan 2.000 Sertifikat Tanah di Cilacap, Jokowi: Dulu Ngurusnya 160 Tahun

2 Januari 2024 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Iriana menengok ke kaca, di sela mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Terminal Purworejo, Mendolo, Purboyo dan Patria, Purworejo, Jateng, pada Senin,  2 Januari 2024. Hadir juga Menhub Budi Karya. Foto: Dok YouTube Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Iriana menengok ke kaca, di sela mendampingi Presiden Jokowi meresmikan Terminal Purworejo, Mendolo, Purboyo dan Patria, Purworejo, Jateng, pada Senin, 2 Januari 2024. Hadir juga Menhub Budi Karya. Foto: Dok YouTube Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi membagikan 2.000 sertifikat tanah kepada warga Banyumas dan Cilacap di GOR Premium Pertamina, Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (2/1). Pada kesempatan tersebut Jokowi mengatakan, dulu untuk mengurus sertifikat tanah warga harus menunggu 160 tahun.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan, pada tahun 2015, dari 126 juta lahan, baru 46 juta lahan yang bersertifikat sementara 80 jutanya belum bersertifikat. Alasannya, saat itu mengurus sertifikat tanah di Badan Pertanahan Nasional (BPN) masih butuh waktu lama.
"Saya cek ke BPN setahun berapa keluarkan sertifikat? 500 ribu serifikat. Padahal yang belum 80 juta. Artinya Bapak Ibu harus menunggu 160 tahun untuk pegang sertifikat," kata Jokowi di Cilacap, Selasa (2/1).
"Mau? Siapa mau tunjuk jari. 160 tahun menunggu kalau kerja rutinitas 500 ribu per tahun. 80 juta, setahun 500 ribu artinya 160 tahun bapak ibu menunggu sertifikat," sambung Presiden.
Presiden Joko Widodo mengunjungi TPST RDF Cilacap, Selasa (2/1/2024). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Adapun sebanyak 2.000 sertifikat tanah yang diserahkan itu terdiri dari 1.122 sertifikat hasil program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan 878 sertifikat hasil Redistribusi Tanah.
ADVERTISEMENT
Jokowi bilang, kinerja pelayanan BPN menerbitkan sertifikat di bawah kepemimpinannya saat ini sudah jauh lebih baik dari tahun 2015 seperti yang dia singgung. Sampai akhir 2023 Kementerian ATR/BPN bahkan sudah menerbitkan 101 juta sertifikat tanah.
"Saya perintahkan saat itu saya enggak mau tanah selesaikan setahun, terakhir berapa Pak Menteri? Per tahunnya dari 500 ribu sekarang 10 juta. Akhir tahun kemarin 101 juta sertifikat dari Sabang sampai Merauke. BPN tidak tidur, saya kasih target. Nyatanya bisa, dan sudah hampir selesai," pungkas Jokowi.