Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Bahan Baku Peti Mati Langka, Pembeli Harus Menunggu 5 Hari
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Frans, pemilik Eternity Funeral Service mengungkapkan, kenaikan permintaan peti mati COVID-19 makin tajam. Pada awal Juni permintaan peti mati COVID-19 sebanyak 100 unit per hari.
“Saat ini udah di 500-600 peti mati per hari,” katanya kepada kumparan, Selasa (6/7).
Frans menuturkan, waktu lamanya produksi tergantung banyaknya pesanan. Saat ini rata-rata pembeli harus menunggu sekitar 4-5 hari untuk bisa mendapat peti mati.
“Stok enggak ada. Order 4-5 hari, kalau sedikit 2-5 hari ambil langsung,” tuturnya.
Frans mengaku tak menyimpan stok di gudang karena permintaan yang makin hari makin tinggi. Saat ini ia mempekerjakan 150 orang yang terbagi menjadi tiga shift untuk memproduksi peti selama 24 jam non stop.
“Kita ini udah tiga shift rekor, sebelumnya belum pernah tiga shift,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Frans mengaku saat ini bahan baku juga langka. Pelaku usaha kesulitan mencari bahan baku kayu MDF. Pasokan bahan baku ia dapatkan dari Jabodetabek.
“Jadi memang (jumlah) produk (peti mati) dengan jenazah, lebih banyak jenazah,” tuturnya.
Adapun harga peti mati jenazah COVID-19 di lapaknya sekitar Rp 1,2 juta. Frans mengirim peti jenazah COVID-19 ke Jabodetabek dan Jawa Tengah.
Kementerian Kesehatan telah memperbarui data situasi COVID-19 terkini yakni Selasa (6/7) pukul 12:00 WIB. Kasus konfirmasi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hari ini kembali tercatat rekor penambahan sebanyak 31,189 kasus. Total jumlah kasus terkonfirmasi saat ini adalah 2.345.018 kasus.
Kasus kematian harian juga cetak rekor. Terdapat penambahan sebanyak 728 kasus yang menjadikan total angka kematian sebanyak 61.868 kasus.
ADVERTISEMENT