Bahlil: Foxconn hingga Volkswagen Siap Bangun Industri Kendaraan Listrik di RI

4 November 2021 14:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan tiga perusahaan industri otomotif dunia yaitu Foxconn, Volkswagen, dan BASF, semakin siap membangun pabriknya di Indonesia. Ketiganya digaet pemerintah untuk mengembangkan hilirisasi industri kendaraan listrik nasional.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Bahlil saat meninjau langsung Paviliun Indonesia di Dubai Expo 2021, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Bahlil menyebut Foxconn dan Indonesia sudah menandatangani kesepakatan tiga minggu lalu di Taiwan. Dia berharap tahun ini kerja sama itu bisa diwujudkan lebih detail.
“Insya Allah Foxconn berminat masuk Indonesia. Saya belum bisa detail untuk jumlah dan kapan investasinya mulai. Kita sudah tanda tangan kesepakatannya tetapi belum dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding). Yakin mereka masuk, tapi kami belum bisa umumkan secara detail. Mudah-mudahan tahun ini,” ungkap Bahlil dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11).
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bertemu dengan Menteri Perindustrian Korea Selatan Sung Yun-mo di Seoul. Foto: BKPM
Bahlil menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah memberikan perintah khusus kepada Kementerian Investasi untuk menarik investasi Foxconn masuk ke Indonesia. Investasi perusahaan manufaktur komponen dan produk elektronik asal Taiwan ini nantinya akan masuk dalam beberapa bagian, antara lain produksi baterai listrik, mobil dan motor listrik, serta suku cadang peralatan komunikasi.
ADVERTISEMENT
Investasi Foxconn di Indonesia tersebut nantinya akan melibatkan pengusaha nasional dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Foxconn tidak hanya membangun industri mobil listrik saja di Indonesia, akan tetapi juga membangun industri komponen dan bahan baku yang akan digunakan.
“Ini akan punya nilai tambah yang luar biasa, dan harganya akan sangat kompetitif,” imbuh Bahlil.
Hon Hai Precision Industry (Foxconn) Foto: REUTERS/Eason Lam
Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik di dunia. Bahlil juga menyampaikan bahwa akan ada investasi kendaraan listrik lain yang masuk ke Indonesia.
“Kemarin saya baru pulang dari Jerman, bicara dengan Volkswagen dan BASF, mereka confirm masuk ke Indonesia dan menjadi bagian rantai pasok untuk baterai mobil listrik. Mereka masuk pada bagian rantai pasok hilir, bukan hulunya. Ini yang akan memerlukan kolaborasi. Ke depan ini jadi target kami,” jelas Bahlil.
ADVERTISEMENT
Bahlil yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjelaskan salah satu visi besar Jokowi saat ini yaitu mewujudkan transformasi ekonomi dengan adanya penciptaan nilai tambah melalui hilirisasi industri.
Industri yang didorong yaitu industri ramah lingkungan dan yang memberikan kontribusi Indonesia kepada dunia, salah satunya hilirisasi industri kendaraan listrik.
“Target Indonesia adalah menjadi salah satu negara pemain mobil listrik di dunia,” ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Investasi/BKPM sudah memfasilitasi investasi pada industri baterai mobil listrik dari perusahaan LG asal Korea Selatan sebesar USD 9,8 miliar atau Rp 142 triliun, dan CATL asal China sebesar USD 5,2 miliar atau Rp 75,4 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per USD).